"Ini telah jadi pengalaman yang indah bagi saya. Saya tahu sejarah ini akan tertulis untuk saya. Saya bangga bisa mewakili tim AS meski kalah," kata Ibtihaj.
"Sangat sulit menjelaskan bagaimana rasanya berjalan menuju arena pertandingan sebagai atlet pertama AS yang memakai hijab," sambung Ibtihaj.
"Rasanya begitu emosional saat berjalan, meski Anda berusaha fokus menghadapi lawan dan mengingat aksi dan strategi yang telah disusun," pungkasnya. (AFP)