Mendikbud Senang Dikritik Masyarakat yang Menolak Full Day School

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 09 Agustus 2016 | 17:35 WIB
Mendikbud Senang Dikritik Masyarakat yang Menolak Full Day School
Sejumlah siswa berbaris di halaman SD Negeri 02 menteng, Jakarta, Senin (18/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Munculnya wacana penerapan sistem belajar di sekoleh dengan Full Day School yang dicetuskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memicu masyarakat untuk membuat petisi di media sosial untuk menolak rencana kebijakan tersebut. Sejauh ini masyarakat yang mengumpulkan petisi menolak di laman change.org sebanyak 24.452 tanda tangan.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengaku tidak mempermasalahkan apabila ada sebagian masyarakat menolak rencana penerapan Full Day School. Dia pun mengaku berterima kasih ada masyarakat yang memberikan kritik.

"Tentu saja ini masih sosialisasi, mengenalkan gagasan kita ingin dapat masukan, kalau dikasih tau langsung terima itu aneh, kritik dulu, saya senang, kalau ide itu diuji betul sehingga nanti betul-betul matang," kata Muhadjir saat menggelar konfrensi pers di Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2016).

Dia mengaku akan langsung terjun ke tengah masyatakat untuk melakukan sosialisasi kebijakan adanya penambahan waktu di lingkungan sekolah.

"Kami akan susun yang lebih utuh, saya akan sampaikan langsung ke masyarakat, kalau memang kira-kira bisa dilanjutkan, ya disempurnakan, kalau nggak, saya akan tarik akan cari pendekatan lain," kata dia.

Lebih lanjut, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengaku alasannya membuat program tersebut agar bisa menciptakan generasi muda yang memiliki karakter kebangsaan seperti yang tertuang dalam program Presiden Joko Widodo soal Nawacita.

"Ini demi memciptakan generasi muda yang lebih bagus, sesuai 18 karakter itu, sesuai perintah Presiden, bukan saya mengada-ngada kalau memang ini belum bisa dilaksanakan saya cari pendekatan yang  lain," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI