Haris Azhar Dipolisikan, Para Tani Gregetan dan Ikut Membelanya

Selasa, 09 Agustus 2016 | 16:52 WIB
Haris Azhar Dipolisikan, Para Tani Gregetan dan Ikut Membelanya
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar didukung kelompok tani [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dukungan terhadap Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar datang dari kelompok tani. Solidaritas petani untuk membela Haris yang sekarang dipolisikan institusi TNI, Polri, dan BNN gara-gara menyampaikan informasi hasil wawancara dengan terpidana mati Freddy Budiman tentang dugaan keterlibatan penegak hukum dalam penyelundupan narkoba.

Pembelaan para petani ditandai dengan pemberian caping kepada Haris di Sekretariat Konsorsium Pembaruan Agraria, komplek Liga Mas Indah, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2016). Caping tersebut diberikan langsung oleh seorang petani asal Majalengka, Jawa Barat.

Kelompok petani yang turut aksi solidaritas berasal dari Serikat Petani Indramayu, Serikat Petani Majalengka, Serikat Petani Karawang, Aliansi Petani Indonesia, dan Konsorsium Pembaruan Agraria.

Perwakilan Serikat Petani Indramayu Asep Maulana mengatakan sikap ketiga institusi penegak hukum yang malah menganggap informasi dari Haris Azhar sebagai pencemaran nama baik, lalu melapor ke polisi dengan tudingan melanggar UU ITE, merupakan bentuk kriminalisasi.

‎"Permasalahan ini sangat lucu, masa ketika orang seperti Haris Azhar yang ingin mengungkap kebenaran malah dipidanakan. Ini jelas kriminalisasi," kata Asep.

Kelompok tani merasa senasib dengan Haris. Kriminalisasi terhadap petani, katanya, juga kerab terjadi. Di Indramayu, katanya, ada petani yang dikriminalisasi oleh polisi karena mempertahankan lahan yang akan dikuasi oleh perusahaan, bahkan petani sampai ditangkap dan dipenjara.

"Di kalangan petani juga banyak terjadi kriminalisasi. Seperti teman kami petani di Indramayu juga ada yang dipenjara karena tidak mau menjual lahannya untuk perusahaan. Saya melihat praktek kriminalisasi seperti ini sudah kuno," ujar dia. 

Itu sebabnya, Serikat Petani Indramayu mendukung penuh perjuangan Haris Azhar dan Kontras untuk mengungkap keterlibatan oknum aparat dalam penyelundupan narkoba.

"Kami dari Serikat Petani Indramayu mendukung apa yang diperjuangkan kawan Haris, apapun itu resikonya kebenaran harus diungkap dan ditegakkan," tutur dia.

Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia Muhammad Nuruddin menambahkan aparat penegak hukum seharusnya berterimakasih kepada Haris yang berani menyampaikan informasi dari kesaksian Freddy sebelum dieksekusi mati. Dia heran mengapa aparat malah resisten dengan hal itu.

"Kami mendorong dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk ‎menugaskan aparatnya mengungkap apa yang disebut Freddy Budiman melalu Haris. Bongkar semua aktor-aktor besar dibalik bisnis narkoba di Tanah Air," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI