Anggap Koalisi Kekeluargaan Lelucon, Nasdem Yakin Nanti Pecah

Selasa, 09 Agustus 2016 | 16:14 WIB
Anggap Koalisi Kekeluargaan Lelucon, Nasdem Yakin Nanti Pecah
Tujuh partai bentuk Koalisi Kekeluargaan untuk lawan Basuki Tjahaja Purnama [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Anggota Dewan Pakar DPP Partai Nasional Demokrat Taufiqulhadi ‎menganggap lucu Koalisi Kekeluargaan yang dibentuk oleh tujuh partai menjelang pilkada Jakarta periode 2017-2022. Koalisi tersebut dibentuk kemarin oleh perwakilan PDI Perjuangan, Gerindra, PKS, PPP, PAN, PKB, dan Demokrat tingkat daerah. Mereka sepakat mencari pemimpin Jakarta yang lebih baik dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
 
"Menurut saya ini koalisi gamang saja. Kenapa gamang? Karena Ahok sudah terlalu jauh berada di depan, lalu mereka membuat koalisi. Padahal mantennya (pengantinnya atau pasangan calon) belum ada. Ini menurut saya lucu," kata Taufiqulhadi, Selasa (9/8/2016).

‎Menurut dia pembentukan koalisi partai seharusnya untuk tujuan yang lebih konkrit, misalnya mendukung pasangan calon yang akan diusung ke pemilu.‎ beda dengan Koalisi Kekeluargaan yang hanya menyepakati kriteria calon.
 
Taufiqulhadi memprediksi koalisi tersebut tidak bakal permanen, mengingat belum ada pasangan calon yang disepakati bersama. Dia memprediksi setelah nanti dimunculkan pasangan calon, akan ada partai yang tidak menerima, lalu memutuskan keluar dari barisan.

"Seharusnya pastikan dulu siapa yang maju. Karena nanti, begitu muncul figur, maka akan terpecah belah. Itu nasehat saya," kata dia.
Itu sebabnya, Partai Nasdem terpengaruh dengan gerakan tersebut. Nasdem tetap komitmen untuk memenangkan Ahok bersama Golkar dan Hanura.

Nasdem mendukung Ahok karena sudah terbukti 60 persen warga Jakarta mendukungnya.
"Jadi menurut saya ini koalisi main-main. Rugi sendiri nanti. Mereka kan tidak ada calon, lantas untuk apa membuat koalisi. Lebih baik buat mendukung Ahok, kan selesai," ujar anggota Komisi III DPR.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI