Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menerangkan alasan dirinya memberikan gagasan barunya soal sistem pembelajaran full day school. Menurutnya gagasan yang diwacanakannya ditujukkan untuk membantu visi misi Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Nawacita.
"Saya pembantu presiden dan laksanakan visi presiden dan program presiden tertuang dalam nawacita. Ada program pendidikan, disitu ada perintah bahwa perlunya pendidikan karakter budi pekerti dan terutama pada level pendidikan dasar," kata Muhadjir saat menggelar konferensi pers di Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2016).
Menurutnya, untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan pendidikan karalter kepada peserta didik, maka perlu penambaham waktu jam belajar di lingkungan sekolah.
"Itu tidak mungkin sepenuhnya disisipkan dalam mata pelajaran karena perlu ada diluar kelas tapi tetep jadi bagian kurikulum sekolah. Atas dasar pertimbangan itu saya perlu tambahan waktu terutama di SD dan SMP," kata dia.
Dia pun menyebut untuk membentuk pendidikan karakter tersebut setidaknya ada 18 butir yang nantinya akan diterapkan dalam program Full Day School.
"Kita mencari cara bagaimana impelentasinya karena ini pendidikan karakter dan ukurannya sudah ada. Ada 18 butir mulai dari religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, , kreatif, mandiri,demorkatis, cinta tanah air dst," kata Muhadjir.
Dia juga merinci soal porsi yang akan diterapkan kepada siswa SD yakni 70 persen pendidikan karakter dan 30 persen soal pengetahuan
"SMP 60 persen karakter 40 persen pengetahuan," kata dia.