Semen Indonesia Tegaskan Tak Hentikan Penambangan Gunung Kendeng

Senin, 08 Agustus 2016 | 21:15 WIB
Semen Indonesia Tegaskan Tak Hentikan Penambangan Gunung Kendeng
Puluhan petani yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng melakukan aksi unjuk rasa menolak pembangunan pabrik semen, di depan Kedutaan Besar Jerman, di Jakarta, Senin (16/5). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT Semen Indonesia Rizkan Chandra mengatakan akan mengevaluasi ulang kawasan batu kapur di wilayah Gunung Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Jelas apa yang disampaikan oleh presiden sebelumnya, yakni agar tambang dievaluasi ulang, dan bukan dihentikan," kata Rizkan yang ditemui usai acara HUT ke-59 Pabrik Gresik di Gresik, Jawa Timur, Senin (8/8/2016).

Rizkan mengatakan pihaknya siap mengikuti apa yang disampaikan Presiden setelah bertemu dengan para petani Kendeng, Rembang, Jawa Tengah di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Semen Indonesia selalu beroperasi dengan mengikuti semua aturan yang berlaku termasuk mengenai kasus hukum yang terjadi dalam proyek pembangunan pabrik semen di Rembang, yakni mulai proses pengadilan hingga ke peninjauan kembali, dan semua siap kami ikuti," katanya.

Rizkan mengatakan, perkara ini sebenarnya sudah masuk inkracht, namun karena masih ada sebagian masyarakat yang terus melakukan aksi, hingga presiden meminta melakukan evaluasi ulang, maka PT Semen Indonesia siap mematuhinya.

Rizkan menyebutkan evaluasi ulang juga akan berlaku untuk semua produsen yang sedang membutuhkan bahan baku dari Gunung Kendeng. Namun untuk stok bahan baku untuk pabrik-pabrik milik Semen Indonesia masih aman, dan tidak terganggu dengan peninjauan ini.

"Gunung Kendeng itu panjang, dari barat sampai timur, kami akan melakukan penambangan di Gunung Kendeng setelah proses evaluasi dituntaskan," katanya.

Terkait dengan kinerja, Rizkan mengaku memasuki semester II/2016 hingga akhir tahun targetnya diharapkan tumbuh sekitar 5 persen dari capaian tahun kemarin.

"Kami optimistis bisa mencapai target, sebab di semester awal sudah bisa tumbuh sekitar 3 persen," katanya.

Sebelumnya kaum ibu warga sekitar Kendeng protes agar penambangan batu kapur di sana dihentikan. Karena merusak lingkungan dan mengurangi kandungan air. Mereka berdemo sampai Istana Kepresidenan dengan menyemen kaki. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI