Dua unit helikopter pengebom air atau "waterbombing" ke wilayah Bengkalis dan Rokan Hilir sebagai upaya penanggulangan kebakaran di wilayah pesisir Riau.
"Hari ini dua helikopter MI-171 dan Sikorsky diterbangkan ke Tasik Serai, Bengkalis," kata anggota Satgas Udara Karhutla Riau, Lettu Sherif Yanuardi.
Menurut dia, upaya penanggulangan Karhutla dengan menggunakan pengeboman air di wilayah itu berhasil mengurangi luasan kebakaran yang terjadi dalam tiga hari terakhir.
Sementara itu, selain melakukan operasi pengeboman air ke Bengkalis, ia juga mengatakan bahwa helikopter turut diterbangkan ke wilayah Bangko, Kabupaten Rokan Hilir. Operasi pengeboman air di wilayah itu dilakukan setelah Satgas Darat kesulitan mencapai lokasi kebakaran.
Pada Minggu hari ini, Satgas Udara Karhutla melaporkan sejumlah titik api baru bermunculan sementara beberapa titik yang sempat terbakar berhasil dipadamkan. Titik api yang terpantau melalui patroli udara di antaranya berada di wilayah Kampar dan Rokan Hulu.
Untuk itu, Sherfi mengatakan operasi pengeboman air akan terus dilakukan untuk memaksimalkan penanggulangan.
Sementara itu, Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma Henri Alfiandi menegaskan kepada jajarannya untuk terus melaporkan temuan lokasi Karhutla ke Kepolisian serta segera melakukan pemasangan segel di lokasi yang terbakar.
Selain itu, Danlanud juga dengan tegas agar jajarannya terus melaporkan kondisi di lapangan termasuk jika menemukan pelaku maupun lokasi gubuk yang sengaja didirikan di lokasi kebakaran lahan untuk segera ditindak.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi lonjakan titik panas mencapai 161 titik yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen di Sumatera, Minggu.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin menjelaskan ratusan titik panas tersebut tersebar pada sembilan provinsi dari total 10 provinsi di pulau terbesar ketiga di Indonesia dengan luas 473.481 kilometer persegi tersebut.