Yusra Mardini, Pengungsi Suriah yang Sabet Emas di Olimpiade Rio

Madinah Suara.Com
Minggu, 07 Agustus 2016 | 19:07 WIB
Yusra Mardini, Pengungsi Suriah yang Sabet Emas di Olimpiade Rio
Perenang Yusra Mardini. [REUTERS/Michael Dalder]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yusra Mardini, pengungsi Suriah menyabet medali emas cabang olahraga renang 100 meter gaya kupu-kupu di Olimpiade Rio De Janeiro, Brasil.

Yusra tak membela Suriah negara asalnya, maupun Jerman yang kini dia tinggali. melainkan mewakili Refugee Olympic Athletes Team (tim olimpiade pengungsi).

Kemenangan gadis 18 tahun ini tak luput dari kisah pelariannya ke Eropa dari tanah kelahirannya di Suriah. Dia dan keluarganya hijrah dari Damaskus menuju Beirut, kemudian Istanbul dan berakhir di Izmir, Turki demi menghindari konflik berdarah di negaranya.

Dari Izmir, Yusra dan keluarganya berencana menyeberang ke Eropa dengan menumpang perahu. Baru 10 menit berlayar dari Izmir, perahu yang dinaiki Yusra bersama ratusan pengungsi lainnya terbalik di perairan Mediterania karena kelebihan muatan.

Yusra dan Sarah, saudaranya kemudian menceburkan diri ke laut menuju pantai. Waktu itu, mereka adalah satu-satunya penumpang yang bisa berenang dan berhasil selamat.

"Saya malu jika tenggelam di laut karena saya seorang perenang," kata Yusra seperti dikutip laman The Guardian.

Yusra mencetak waktu fantastis 9.21 detik melahap 100 meter lintasan renang, hanya terpaut satu detik dengan rivalnya.

"Sangat luar biasa, ini lah yang saya inginkan bertanding di Olimpiade. Saya punya keberuntungan di dalam air. Saya sudah berenang sejak dua tahun lalu dan akhirnya kembali ke level saya sebelumnya," beber Yusra.

Saat ini, Yusra yang baru berumur 18 tahun ini tinggal dan berlatih di Berlin, Jerman. Yusra merupakan satu dari 43 atlet yang mewakili Refugee Olympic Athletes Team. Atas prestasinya, Yusra berharap bisa tampil di Olimpiade Jepang 2020 mendatang.

"Saya ingin membuat semua pengungsi bangga. Ini bukti meski jalan kami terjal dan panjang, kami bisa mendapatkan sesuatu," tutupnya. (The Guardian)

REKOMENDASI

TERKINI