150 Hakim dan Politisi Filipina Tersangkut Narkoba

Madinah Suara.Com
Minggu, 07 Agustus 2016 | 15:44 WIB
150 Hakim dan Politisi Filipina Tersangkut Narkoba
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. [REUTERS/Erik De Castro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tuding sedikitnya 150 orang hakim, walikota, penegak hukum dan personel militer terlibat perdagangan narkoba. The Punisher-julukan Duterte, mengancam akan mencabut izin senjata dan mendesak mereka segera menyerahkan diri.

Dalam pidatonya di televisi nasional Filipina, Duterte klaim sudah mengantongi sejumlah nama dan akan segera dipecat. Dirinya menjamin keselamatan mereka jika segera menyerahkan diri. .

Sejak menjabat orang nomor satu di Filipina, Duterte menembak mati ratusan pengedar narkoba dan menangkap 4,400 orang hanya dalam hitungan waktu sebulan. Tercatat 600,000 orang lebih penyalur narkoba menyerahkan dirilanyaran takut dibunuh.

Kebijakan tembak mati pengedar narkotika tersebut pernah ditentang Lembaga Pengawas Hak Asasi PBB. The Punisher didesak menghentikan kebijakannya yang dianggap brutal.

"Kami mendesak badan pengawas obat-obatan PBB menghentikan kekejaman di Filipina. Pembunuhan tidak dibenarkan dengan alasan mengendalikan peredaran narkoba," kata Ann Fordham, Direkur Eksekutif Konsorsium Kebijakan Obat Internasional belum lama ini.

Namun, kritik ini justru dibalas pernyuataan pedas. "Peduli setan dengan PBB, kalian bahkan tak bisa menyelesaikan konflik di Timur Tengah, bahkan sama sekali tak bisa mengangkat jari (bersuara) saat kaum hitam Afrika dibantai. Diam kalian semua," kata Duterte dalam kampanye Pilpresnya. (The Guardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI