Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selama memimpin Jakarta belum mampu menyerap kepentingan masyarakat Betawi. Bahkan, Ahok dinilai cenderung meminggirkan nilai-nilai Betawi yang menjadi budaya leluhur masyarakat Ibu Kota.
"Belum, sama sekali belum. Kita kan masyarakat yang merasa terpinggirkan di tanahnya sendiri. Ini urusannya budaya aja yak," kata Ketua Pelaksana Lebaran Pendekar Betawi 2016, Untung P Napis di sela acara silahturahmi 1000 pendekar Betawi di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (7/8/2016).
Dia beranggap, tak pedulinya Ahok terhadap pelestarian budaya Betawi, dilihat dari tidak adanya anggaran Pemprov DKI dalam bidang Pariwisata.
"Kalau urusan budaya kan memang kita serba sendiri. Semua melaksanakannya sendiri. Sekarang kan anggaran pariwisata di DKI nggak ada, hilang, nol," kata dia.
Dia pun mengaku pesismis jika Ahok yang kembali maju di Pilkada 2017 itu bisa memelihara kebudayaan Betawi jika terpilih kembali sebagai gubernur.
"Bagaiamana mungkin kalau kita mau melestarikan budaya betawi kalau anggarannya nggak ada," katanya.
Salah satu ajang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebudayaan Betawi terlihat dengan puluhan rombongan persatuan silat yang tumpah ruah di acara Lebaran Pendekar Betawi 2016 yang digelar di kawasan Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (7/8/2016). Pembukaan parade event tahunan yang bertemakan "Gelar Pangsi Betawi" itu dibuka oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.