Suara.com - Autopsi korban penembakan di klub gay di Orlando, Florida Juni lalu sudah rampung. Hasilnya mengejutkan dan mengerikan.
Autopsi itu menunjukkan cara pelaku penembakan yang diklaim dari ISIS itu menembak para korban. Sebanyak 31 orang tewas di Klub Pulse, Orlando. Peristiwa itu disebut sebagai penembakan malam terbesar dalam sejarah modern Amerika Serikat.
Dalam catatan forensik, seorang gadis 18 tahun ditembak dari jarak dekat di bagian rahang. Dia ditembak sekali. Korban lain, lelaki berusia 30 tahun yang ditembak lengan kirinya dan dada. Dia juga ditembak di leher.
Selain itu di pelaku, Omar Mateen yang diberondong polisi, otopsinya pun sudah rampung. Dia ditembak di kepala, leher, dada, perut, betis kanan dan kaki kanan. Dalam tubuhnya tidak ditemukan obat terlarang dan alkolol.
Laporan autopsi itu akan menjadi salah bukti pertimbngan Departemen Kehakiman untuk kasus yang ditangani kepolisian setempat. (Reuters)