Kemasan baru tradisi dengan pengembangan gerak dan koreografi sebagai daya tarik untuk diapresiasi oleh semua kalangan dengan tetap mempertahankan isi dan makna dari tarian tersebut
Buai (Udara) merupakan sebuah interpretasi dari koreografer, tidak bercerita secara linear akan tetapi menyajikan idiom-idiom yang dapat menjadi perwakilan dari pesan yang ingin di sampaikan, tentang “kasih sayang seorang ibu layaknya udara yang tak berbatas” kenangan kampung halaman, tanah rantau, pemimpin dan perempuan
Indra Zubir merupakan semiman tari yang lahir di Bukittinggi Sumatera Barat 5 Juni 1976. Dia mulai mengenal seni tari sejak kecil dengan mempelajari tarian populer secara otodidak dan aktif megikuti perlombaan tari kreasi di wilayah Sumbar-Riau dan meraih beberapa penghargaaan sebagai penata tari terbaik pada saat itu.
Pada 1992 mempelajari seni tari tradisi Minangkabau kemudian bergabung dengan sanggar tari Balai Kota Bukittinggi “Sabai Nan Aluih” untuk pagelaran drama tari “Lareh Simawang” dalam misi pertukaran budaya Minang, Malaysia.
Tahun 1995-1999 melanjutkan studi di Institut Kesenian Jakarta - Jurusan Seni Tari, menekuni gaya Tari Tradisi Nusantara, Teknik Tari Modern dan Komposisi Koreografi. Mendirikan Indra Zubir’s Dance tahun 1999, aktif mencipta dan mementaskan karya-karya tari kontemporer hingga saat ini.