Suara.com - Jaksa Agung M. Prasetyo menilai tulisan Koordinator Kontras Haris Azhar yang merupakan hasil wawancaranya dengan terpidana mati Freddy Budiman, terkesan menjadi bola liar.
"Sekarang kan kesannya seperti bola liar," katanya di Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Dia menganggap munculnya tulisan itu menjadi riak-riak kecil karena adanya informasi yang terlambat disampaikan kepada kejaksaan.
Sebaliknya, dia mempertanyakan kenapa pengakuan itu baru sekarang disampaikan, setelah eksekusi mati dilaksanakan.
"Tapi sejak awal saya ikuti perkembangan berita ini dan sejak awal juga saya mendukung sepenuhnya untuk kasus ini diungkapkan. Tapi tentunya saya harapkan yang memberikan informasi meskipun informasi itu katanya dari gembong narkoba Freddy Budiman, tentunya harus bisa menyampaikan bukti-buktinya supaya nantinya memudahkan untuk mengungkapkan kebenaran kasus ini," kata dia.
Terlebih lagi, kata dia, informasi didapatkan sejak 2014. "Kenapa baru disampaikan sekarang," katanya.
Sekarang, kata dia, menjadi kewajiban moral bagi Kontras untuk menyampaikan bukti-buktinya.
"Mestinya dikasih informasi oleh Freddy Budiman, disampaikan dong buktinya apa. Ada fotonya kah, ada kuitansinyakah, ada bukti transfernyakah. Sekarang, kan kesannya seperti bola liar," kata dia.
Dia juga menyebutkan pledoi atau surat pembelaan dari Freddy Budiman saat persidangan tingkat pertama, masih ada dan isinya tidak sesuai dengan apa yang ditulis oleh Haris Azhar.
Jadi, kata dia, persoalan itu harus diperjelas. "Saya mendukung sepenuhnya untuk diungkapkan, tapi tentunya saya berharap yang memberikan informasi memberikan buktinya. Paling tidak informasi konkritlah. Si ini terima sekian, yang pangkat bintang sekian, sampaikan orangnya," tuturnya. (Antara)