Suara.com - Boko Haram tampaknya sedang mengalami pepecahan internal, setelah muncul dua pemimpin di dalam kelompok teroris di Afrika Barat tersebut, demikian dilaporkan The Guardian, Jumat (5/8/2016).
Biang dari masalah ini adalah ISIS, kelompok teroris di Suriah dan Irak yang pada Selasa (2/8/2016) menunjuk Abu Musab al-Barnawi sebagai pemimpin Boko Haram, menggantikan Abubakar Shekau yang terkenal brutal.
Sebuah majalah ISIS pada hari yang sama menerbitkan wawancara dengan Barnawi dan mengatakan bahwa dia tadinya bertindak sebagai juru bicara Boko Haram.
Shekau sendiri pada Maret 2015 memang telah menyatakan bahwa Boko Haram adalah bagian dari ISIS dan ia telah berbaiat pada kelompok yang dipimpin oleh Abu Bakar al Baghdadi itu. Padahal sebelumnya Boko Haram menyatakan sumpah setia kepada Al Qaeda.
Tetapi dalam sebuah pesan suara yang dirilis Kamis (4/8/2016), Shekau membantah klaim ISIS itu. Dalam rekaman ini Shekau bilang bahwa dia masih mengendalikan kelompok teroris yang gemar menculik gadis-gadis remaja dan melakukan pembantaian membabi-buta di Nigeria serta negara sekitarnya.Shek
Shekau, sejak menjadi pemimpin Boko Haram pada 2009, bertanggung jawab atas pembunuhan lebih dari 20.000 orang dan telah menyebabkan 2,2 juta orang mengungsi. Ribuan perempuan dan anak-anak diperkosa, diculik, serta diperbudak.
Shekau juga tampaknya tidak pandang bulu dalam beraksi. Pada Juli 2015 dia menyerang sebuah masjid dan restoran Muslim di Kota Jos, Nigeria. Lebih dari 40 orang tewas dalam serangan keji itu.
Dalam rekamannya, Shekau juga mencap Barnawi sebagai "orang kafir" yang menyiarkan "ajaran sesat". Ia juga menyebut pengumuman ISIS itu sebagi kudeta.
"Hari ini saya terbangun, melihat seorang kafir yang kata mereka harus saya ikuti. Tidak. Saya tidak akan mengikutinya. Kita tidak bisa mematuhi orang yang tak menuruti kita-kitab dan ajaran suci," kata Shekau.
Perpecahan ini diperkirakan akan berujung pada konflik berdarah di dalam kelompok itu sendiri. Konflik ini, kata para analis, bisa melemahkan kelompok yang bermarkas di Nigeria bagian utara itu.
Para analis juga menilai bahwa keputusan ISIS untuk menunjuk pengganti Barnawi adalah karena Shekau dikenal sebagai pemimpin sadis, yang tak segan membunuh umat Islam sendiri.
Sebuah pesan video yang beredar di Maiduguri, kota yang disebut sebagai pusat spiritual Boko Haram, mengonfirmasi kabar itu. Dalam pesan itu terdengar bahwa salah satu komandan di bawah Shekau yang dikenal dengan nama Mamanmunari, mengadukan bosnya ke ISIS.
Mamanmunari mengatakan bahwa Shekau membantai rekan-rekannya sendiri di Boko Haram, terutama para komandan. Mereka dibunuh karena membujuk Shekau untuk tidak membom masjid, pasar, tempat-tempat umum yang ramai dikunjungi umat Islam.
Freedom Onuha, peneliti dari National Defence College, Nigeria mengatakan bahwa rekaman pesan Shekau itu belum bisa dipastikan kebenarannya. Tetapi dia menjelaskan bahwa jika pun benar ISIS mencopot Shekau, itu tak mengejutkan.
"Sebagian besar anggota Boko Haram enggan membunuh sesama Muslim. Mereka, yang lebih moderat, yakin bahwa tak boleh menyasar sesama umat Islam. Berbeda dengan Shekau, yang tak pernah sungkan mengaku sebagai tafkiri," tutup Onuha.
Sementara seorang pakar keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Maiduguri mengatakan pergerakan besar-besaran Boko Haram di perbatasan antara Nigeria, Chad, dan Niger dalam beberapa pekan terakhir serta penyerangan terhadap pasukan militer dan konvoi PBB menunjukkan bahwa kelompok itu sudah direorganisasi.
"Ini menunjukkan bahwa sudah ada figur baru di kelompok mereka. Jadi tak heran jika memang benar ada pergantian kepemimpinan," tukas dia.
Boko Haram Pecah Gara-gara ISIS
Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 05 Agustus 2016 | 10:11 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pasukan AS Lancarkan Serangan Udara terhadap ISIS di Suriah
12 Oktober 2024 | 20:02 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI