Suara.com - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) membentuk Tim Panel Ahli Independen yang bertugas merumuskan rekomendasi Strategi Penanganan Teluk Jakarta berdasarkan pendekatan teknokratis kepada pemerintah.
"Tim ahli ini bertugas selama tiga bulan penuh, hingga Agustus ini. Persisnya sampai tim ini bisa menghasilkan rumusan rekomendasi yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Ketua Umum IA-ITB, Ridwan Djamaludin, kepada pers di Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Dikatakan Ridwan, rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada Presiden Jokowi dan ke hadapan publik pada Agustus 2016 ini.
Ridwan menjelaskan, selama ini proses pembangunan di Pantai Utara Jakarta selalu diwarnai pro dan kontra, serta kontroversi yang tak dapat dihindari baik dari sisi pemerintah, masyarakat, LSM, maupun swasta. Hal itu disebabkan setiap pemangku kepentingan selalu membawa kepentingan yang ingin diwujudkan, baik antara pemerintah pusat dan pemda, pemerintah dan masyarakat, serta pemangku lainnya.
"Perbedaan tersebut menyebabkan pro-kontra hingga kini. Oleh karenanya, kami menugaskan Tim Panel Ahli IA-ITB untuk menyusun rekomendasi independen, untuk menjadi masukan kepada pemerintah berdasarkan pendekatan teknokratis," tambahnya.
Dikatakan Ridwan, IA-ITB ingin agar pemerintah memiliki Strategi Pengelolaan Teluk Jakarta berdasarkan aspek teknokratis, yakni pengelolaan yang berkelanjutan, aman, berketahanan, produktif, dan berkeadilan antara semua aspek kehidupan dan pemangku kepentingan.
Dia pun mengatakan, rekomendasi Strategi Pengelolaan Teluk Jakarta ini juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pengurus IA-ITB dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Tim tersebut, tambah Ridwan, terdiri dari tujuh orang pakar di bidang terkait, seperti tata ruang, lingkungan, transportasi, geologi, oceanografi, citra satelit, kemaritiman, dan bidang hukum.
Sementara itu, juru bicara tim panel ahli yang ditunjuk, Bernardus Djonoputro, mengatakan bahwa langkah awal yang dikerjakan tim tersebut antara lain adalah melakukan pemetaan, serta menghimpun data permasalahan dan teknis. Termasuk di antaranya dengan melibatkan para stakeholder yang terkait melalui rangkaian forum diskusi dan workshop.
"Penekanan dari rekomendasi IA-ITB nantinya diharapkan dapat mengurangi dan mengantisipasi dampak sistemik terhadap kepastian hukum, kepastian usaha, kepastian hak hidup warga, dan perlindungan lingkungan hidup," ujar Bernardus.
Bernardus mengingatkan pentingnya rekomendasi IA-ITB mengenai Strategi Penanganan Teluk Jakarta ini, terutama karena saat ini ada 30 proyek serupa di pesisir banyak daerah yang siap untuk mengikuti preseden penanganan Teluk Jakarta. IA-ITB pun berharap pembangunan Pantai Utara Jakarta dapat dilakukan secara berkelanjutan, tanpa merusak kualitas lingkungan, sosial (masyarakat pesisir) dan sesuai undang-undang yang berlaku. [Antara]