Suara.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian menjadi pembicara yang diselenggrakan Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisation (CDCC). Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Kepala CDCC Din Syamsudidin dan perwakilan dari organisasi keagamaan.
Dalam diskusinya, Tito mengatakan, Indonesia masih memiliki persoalan mengenai toleransi umat beragama. Dirinya pun mencontohkan permasalahan mengenai kerukunan umat beragama seperti kerusuhan yang berbuntut aksi pembakaran tempat ibadah di Tanjung Balai, Medan, kasus sengketa Gereja Yasmin di hingga kasus pembakaran rumah ibadah Tolikara.
"Topik mengenai toleransi agama, ini merupakan persoalan di negara kita, negara yang berdiri berdasarkan Pancasila. Tapi masih banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi, seperti kemarin di Tanjung balai ada juga bakar Vihara. Itu merupakan hanya satu persoalan, masih banyak persoalan lainnya, ada lagi di Bekasi, Duren Sawit masalah gereja, dan ada juga masjid yang di Manokwari, masyarakat setempat menganggap Manokwari adalah kota Injil hingga kasus Tolikara," ujar Tito dalam diskusi di Kantor CDCC, Menteng, Jakarta, Kamis (4/8/2016)
Ia pun menilai, seharusnya kerukunan umat beragama di Indonesia terus dijaga.
"Tapi kita lihat di usia 70 tahun Indonesia merdeka, masih ada permasalahan. Harusnya beberapa persoalan yang menyangkut kerukunan umat beragama sudah selesai dan kerukunan umat beragama sudah harus bisa dijaga," ungkapnya.