Ini Usaha Indonesia Bebaskan 10 Sandera di Filipina

Kamis, 04 Agustus 2016 | 14:24 WIB
Ini Usaha Indonesia Bebaskan 10 Sandera di Filipina
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Panglima TNI Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pers di Gedung Kemenkopolhukam di Jakarta, Senin (11/7). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir mengatakan pemerintah Indonesia masih berupaya untuk membebaskan 10 ABK yang disandera kelompok bersenjata Filipina pimpinan Abu Sayyaf. Berbagai pendekatan sedang dilakukan.

"Kami menggunakan multitrack strategy,  kami gunakan pendekatan berbagai pihak, gunakan aset yang dimiliki, komunikasi resmi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Filipina, juga melakukan komunikasi dengan semua  simpul yang kita miliki, baik di Manila maupun Filipina Selatan," kata Nasir di ruang Palapa, Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2016).

Nasir mengungkapkan pemerintah juga melakukan komunikasi dengan para sandera untuk memastikan keadaan mereka. Sampai saat ini, keadaan mereka masih baik-baik saja.

"Pemerintah terus melakukan komunikasi agar dapat membesakan dan menyelamtakan nyawa para WNI," kata Nasir.

Upaya lain yang dilakukan, terutama untuk mencegah kasus penyanderaan terulang, yaitu berkoordinasi dengan negara tetangga untuk pengamanan. Pertemuan di Yogyakarta pada Mei lalu, salah satunya.

"Pertemuan kemarin  itu bagian dari rangkaian awal yang dilakukan pada tanggal 25 Mei lalu, antara menlu dengan panglima tiga negara. Mereka akan melakukan dan mengambil berbagai langkah, di situ diintruksikan kepada panglima, akan membentuk SOP untuk  merealisasikan pertemuan tersebut," kata Nasir.

REKOMENDASI

TERKINI