Suara.com - Pemilihan Gubernur DKI semakin dekat. Beberapa partai politik telah mengumumkan nama calon gubernur yang akan diusung mereka. Sementara ada sejumlah partai politik lainnya yang hingga koni masih berkonsolidasi untuk memutuskan siapa calon mereka.
Sjafrie Sjamsoeddin, salah satu bakal calom Gubernur DKI Jakarta yang namanya telah terdaftar dalam penjaringan bacagub DKI Jakarta PDIP mengatakan bahwa sebaiknya partai-partai politik yang belum secara resmi mengusung nama calon Gubernur DKI Jakarta melakukan konsolidasi untuk mencari figur kuat yang mampu menjadi penyimbang bagi calon yang telah ada. Dengan begitu, pertarungan menuju DKI 1 mampu melahirkan pemimpin yang berkualitas.
Hal tersebut disampaikannya pada Selasa (2/7/2016) malam, di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan.
“Saya melihat fenomena yang ada. Kenapa tidak seluruh partai di luar pendukung calon-calon yang telah ada berbicara dalam konteks kebersamaan. Atau misalnya, partai-partai Islam bertemu dengan nasionalis, untuk kemudian meraih kesepakatan satu nama yang memang layak diajukan sebagai penyeimbang. Bukankah itu sejatinya merupakan refleksi dari ujud sebuah sistem multipartai,” ujarnya.
Sjafrie menambahkan, penggalangan soliditas oleh partai-partai itu dinilai lebih mendatangkan manfaat yang nyata. Dan, tidak membuang energi terlalu besar dalam “pertarungan” demokrasi di level provinsi tersebut.
“Dengan adanya nama calon yang dipilih bersama diharapkan kelak ada kompetisi yang sifatnya head to head. Dengan demikian, maka saya menilai, bursa menuju DKI 1 ini akan berlangsung lebih maksimal sehingga pastinya bisa pula melahirkan pemimpin ibukota yang berbobot,” tandasnya.
Sjafrie sempat disebut-sebut sebagai calon kuat untuk DKI 1 dari Gerindra. Namun, Gerindra memutuskan untuk memberikan dukungan kepada calon lain, Sandiaga Uno.