Suara.com - Sekelompok pelancong asal Jerman memicu kehebohan setelah aksi dadakan atau "flash mob" yang mereka lakukan di resor wisata Costa Brava, Platja d'Aro, Spanyol, dikira serangan ISIS. Ratusan orang berlarian ketakutan setelah mendengar para pelancong itu berkata-kata dalam bahasa asing.
Sebagai informasi, "flash mob" adalah gerakan yang dilakukan sekelompok besar orang asing yang tiba-tiba berkumpul di tempat umum, melakukan hal yang tidak biasa selama beberapa menit, kemudian membubarkan diri begitu saja. Kegiatan ini biasanya diorganisir hanya melalui situs sosial media, email atau media lainnya.
Para pelancong Jerman membawa tongkat selfie dan tripod, yang disangka warga setempat sebagai senjata api. Para pelancong itu bertingkah seolah-olah mereka paparazzi yang mengejar foto eksklusif dari seorang selebritis.
Saat aksi "flash mob" itu terjadi, orang-orang panik. Sejumlah mobil yang bergerak ke arah lokasi langsung memutuskan untuk berbalik arah. Seorang perempuan yang memacu motornya sambil berteriak-teriak dirinya mengaku melihat orang melakukan penembakan, membuat suasana makin kacau.
Dua orang yang mengalami gangguan jantung terpaksa bermalam di rumah sakit setelah mengalami serangan panik. Sementara itu, sebelas orang lainnya dirawat akibat luka-luka ringan dan memar yang mereka alami saat buru-buru meninggalkan lokasi. Bahkan, ada pula dua orang anggota kepolisian yang harus menjalani perawatan.
Insiden ini berbuntut panjang. Lima pelancong perempuan asal Jerman, yang berusia antara 20 hingga 25 tahun, ditangkap pihak berwajib. Mereka disinyalir dalam aksi "flash mob" tersebut. Mereka dijerat pasal pelanggaran ketertiban umum dan akan disidang Rabu. (Reuters)
Aksi "Flash Mob" Dikira Serangan ISIS, Belasan Orang Jadi Korban
Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 03 Agustus 2016 | 19:29 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Suriah Jatuh ke Tangan Oposisi, AS Fokus Cegah ISIS Bangkit
10 Desember 2024 | 21:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI