Pengacara Jessica Yakin Sianida di Lambung Mirna dari Apel

Rabu, 03 Agustus 2016 | 15:10 WIB
Pengacara Jessica Yakin Sianida di Lambung Mirna dari Apel
Sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seberat 0,2 miligram perliter racun sianida ditemukan dalam lambung Wayan Mirna Salahin. Hal itu terungkap dari keterangan Dokter Forensik RS Polri Slamet Purnomo yang dihadirkan sebagai saksi ahli di sidang dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso.

Namun, Ketua Tim Kuasa Otto Hasibuan menilai adanya sianida di dalam lambung Mirna bukan berasal dari es kopi Vietnam. Otto berpendapat jika kandungan racun sianida tersebut berasal dari apel yang di makan Mirna. Hal itu, kata Otto berdasarkan keterangan Arief Soemarko yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Bisa jadi 0,2 miligram sianida yang ada di dalam lambung Mirna itu bukan dari kopi, tapi dari apel. Karena dalam BAP Arief (suami Mirna) menyebutkan Mirna konsumsi apel pagi harinya," kata Otto dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016)

Slamet menyebutkan jika ada kadar sianida 0,2 miligram perliter di lambung Mirna, saat Ketua Majelis Hakim Kisworo menanyakan kepada Slamet soal sianida yang alami dalam makanan atau minuman yang bisa dikonsumsi ke dalam tubuh

"Iya ada. Di rokok itu ada sianida, tapi jumlahnya sedikit dan kalau masuk ke tubuh ada di dalam darah bukan lambung, singkong dan buah apel juga, tapi dosisnya sedikit, yang saya tahu nggak sampai 2 1/2 miligram per berat badan," kata dia.

Terkait adanya kadar sianida yang kecil dalam apel atau lainnya. Slamet menilai tidak akan menyebabkan seseorang meninggal terkecuali kadar sianida yang ada di es kopi Mirna

"Biasanya kalau ada keracunan, paling mengalami kelumpuhan bukan mati, atau gejala lain seperti muntah-muntah, pusing. Tapi kalau keracunan seperti itu, biasanya itu dialami mereka yang bekerja di bidang tambang," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI