Hafidzah asal Gresik, Jawa Timur, Syarifatus Tsuroyya (19), merupakan satu dari 173 penghafal Al Quran yang hari ini diwisuda oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Dia dan teman-temannya kini mendapat beasiswa belajar Tahfidzh Al Quran di Turki.
Apa rahasia Syarifatus bisa menghafal Al Quran 30 juz dan mendapatkan beasiswa belajar ke Turki? Dia mengatakan pada dasarnya semua orang sebenarnya bisa menghafal Al Quran jika memiliki niat untuk beribadah kepada Allah SWT.
"Semua bisa jadi penghafal Quran asalkan sering membaca Quran dan harus sering dengerin murotal," ujar Syarifatus kepada Suara.com di Auditorium H. M. Rasjidi, gedung Kementerian Agama, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).
Selain itu, kata dia, harus terus memperbanyak ibadah dan menguatkan niat untuk khatam.
"Harus diperbanyak ibadah seperti dzikir, banyak tahajud, dan juga semangat untuk hafal Al Quran dan niat kepada Allah SWT," katanya.
Menurut dia meminta restu kepada orangtua juga penting agar niat tulus lancar.
"Ridho orangtua dan memohon kepada Allah juga sangat penting. Karena ridho tersebut mengantarkan kita yakni niat menjadi penghafal Quran," kata dia.
Suara.com - Semua hafidz dan hafidzah yang diwisuda hari ini berasal dari Pondok Pesantren Sulaimaniyah. Mereka mendapatkan beasiswa belajar ke Turki selama tiga tahun untuk mendalami tahfidzh Al Quran, pengetahuan keagamaan Islam serta kemampuan bahasa Arab dan Turki.
Dari 173 santri, terdiri dari 143 hafidz dan 30 hafidzah.
Program beasiswa tahfidzh Al Quran merupakan program kerjasama Kementerian Agama dengan Yayasan Pusat Kebudayaan Islam Indonesia Turki atau United Islamic Cultural Center of Indonesia-Turkey yang diselenggarakan Pondok Pesantren Sulaimaniyah.
Program ini merupakan bentuk pelaksanaan kerjasama antara Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kemenag dan UICCI dalam pengembangan kemampuan santri di bidang Qira'at Al Quran, Tahfidzh Al Quran, kajian ilmu-ilmu keislaman, dan bahasa Turki.
PBTQ memberikan beasiswa pendidikan bagi peserta yang lulus seleksi untuk mengikuti program pendidikan non degree di Indonesia dan Turki.
Dalam program ini terbagi menjadi dua jenis. Pertama program tahfidzh kelompok usia 18-22 tahun ditujukan bagi mereka yang telah menyelesaikan hafalan Al Quran 30 Juz, lancar membaca Al Quran sesuai kaidah yang baik dan benar serta telah memiliki pengetahuan dasar bahasa Arab.
Kedua program tahfidzh kelompok usia 13-18 tahun ditujukan bagi mereka yang telah menyelesaikan hafalan Al Quran 1 Juz, serta lancar membaca Al Quran sesuai kaidah yang baik dan benar.