"Sebelum subuh kita sudah setor Al Quran kepada ustadzah, nanti siang sampai malam kita selalu setor hafalan kita," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan Eviyatul Masruroh (21), hafidzah asal Jember.
Dia bangga bisa terpilih untuk memperdalam ilmu agama di Turki. Belajar di Turki merupakan impiannya sejak dulu.
"Saya bangga sekali bisa terpilih dan bisa buat orangtua senang," kata Evi usai wisuda.
Dia juga sempat mengalami kesulitan di awal-awal menghafal Al Quran. Berkat tekad kuat, akhirnya dia bisa khatam.
"Awal-awal sulit, tapi karena terbiasa dengan lingkungan yang menuntut kita untuk hafal Al Quran, alhamdulillah kita jadi termotivasi," katanya.
Evi memiliki tujuan mulia setelah nanti selesai belajar agama di Turki. Dia ingin pulang ke Tanah Air dan mengabdikan diri menjadi guru.
"Saya berharap bisa menjadi orang yang berguna ketika kembali di Indonesia," katanya.