Kisah Gadis Penghafal Quran Asal Indonesia yang akan ke Turki

Selasa, 02 Agustus 2016 | 19:15 WIB
Kisah Gadis Penghafal Quran Asal Indonesia yang akan ke Turki
173 santri penghafal Al Quran (hafidzh dan hafidzah) penghafal Al Quran [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mewisuda 173 santri penghafal Al Quran (hafidzh dan hafidzah), hari ini. Salah satunya Syarifatus Tsuroyya (19), gadis asal Gresik, Jawa Timur.

Betapa beruntungnya dia karena setelah diwisuda mendapatkan beasiswa belajar Tahfidzh Al Quran di Turki.

Gadis berkacamata itu tak dapat menyembunyikan kebahagiaan saat ditemui Suara.com di gedung Kementerian Agama, Jalam M. H. Thamrin, Jakarta Pusat.

"Nggak nyangka bisa lulus dan alhamdulillah bisa membanggakan orangtua,"ujar Syarifatus kepada Suara.com usai wisuda di Auditorium H. M. Rasjidi, gedung Kementerian Agama.

Syarifatus pun menceritakan perjuangan dua tahun belajar menghafal Al Quran di pondok Pesantren Sulaimaniyah.

Selama di pesantren, Syarifatus dituntut untuk menghafal 10 halaman setiap sehari.

"Kita belajar sehari itu kita dituntut 10 halaman, mau nggak mau harus hafalan, karena semuanya dituntut untuk khatam Al Quran," kata dia.

Awalnya, Syarifatus kaget dengan sistem hafalan tersebut. Namun karena sudah niat untuk memperdalam Al Quran, akhirnya dia menyelesaikan semua tahapan dan khatam.

"Yang pertama niat karena Allah dan terus berusaha karena ingin memperdalam ilmu agama," kata Syarifatus yang akan berangkat ke Turki pada Kamis (4/8/2016).

Selama di pesantren, Syarifatus setiap hari, sejak pagi hingga malam, harus konsentrasi pada tujuan utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI