Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengapresiasi kedatangan suporter klub Persebaya 1927 alias bonek ke Jakarta untuk mendukung tim kesayangan jelang Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, yang akan diselenggarakan Rabu (3/8/2016) hingga Kamis (4/8/2016). Aksi mereka untuk menuntut pengakuan terhadap Persebaya 1927. Selain itu, menuntut agar tim tersebut diikutsertakan dalam kancah kompetisi persepakbolaan nasional.
"Perjuangan bonek tidak pernah berhenti untuk semangat mereka yang terus berkobar ya, sebagai tamu di Jakarta. Dimana juga berterimakasih kepada Jakmania (suporter Persija) yang tertib menyambut dengan baik dan juga berterimakasih dengan aparat kepolisian mengawal dengan tertib," kata Nahrawi di gedung Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda 3, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).
Sebelum aksi di Hotel Mercure Ancol, rencananya bonek akan aksi di kantor PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Namun, petugas melarang mereka aksi di Senayan karena saat ini sedang berlangsung Konferensi Tingkat Tinggi World Islamic Economic Forum yang keduabelas di Jakarta Convention Center. Forum internasional tersebut diselenggarakan mulai Selasa (2/8/2016) sampai Kamis (4/8/2016).
"Saya mohon maaf kepada bonek karena di kawasan GBK ini harus steril sampai tanggal 5 dimana beberapa Kepala Negara harus hadir sehingga harus berkonsentrasi," kata Nahrawi.
Ratusan bonek alias suporter fanatik klub Persebaya hari ini sudah tiba di Jakarta. Mereka datang dengan berbagai alat transportasi, di antaranya kereta api. Mereka berkumpul di sejumlah tempat di Jakarta.
Untuk mengantisipasi aksi anarkis, misalnya makan tidak bayar atau ribut dengan suporter fanatik Persija Jakarta, anggota Polda Metro Jaya disiagakan.
"Yaitu, kita berikan pengamanan dan pengawalan jangan sampai bentrok dengan supporter yang lain," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono.
Awi menambahkan polisi telah koordinasi dengan Polda Jawa Timur serta mengundang para koordinator bonek untuk koordinasi agar jangan sampai terjadi keributan.
"Kami juga sudah koordinasi dengan Polda Jatim dan petinggi bonek," ujar Awi.