Kementerian Perhubungan memanggil direksi PT. Lion Air, hari ini, untuk meminta klarifikasi terkait kasus keterlambatan (delay) panjang yang dialami lima penerbangan maskapai tersebut pada pada Minggu (31/7/206) lalu.
"Dengan duduk bersama dalam rapat klarifikasi, diharapkan permasalahan sesungguhnya yang terjadi di lapangan dapat diketahui untuk kemudian dicarikan solusi bersama, " kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamuraharjo di gedung Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Hemi mengatakan dalam pertemuan tadi juga membicarakan soal masalah keselamatan dan keamanan.
"Penekanan bapak menteri, bagaimana seluruh komponen sektor transportasi udara untuk bersama- sama kita bisa melalui proses dengan beberapa institusi tersebut baik di bidang keselamatan maupun keamanan dan penekanan di bidang keselamatan dan keamanan sangat penting itu secara terus menerus wajib dikomunikasikan ke seluruh stakeholder terkait di bidang penerbangan," kata Hemi.
Direktur Umum PT. Lion Air Edward Sirait meminta maaf atas kejadian Minggu lalu.
"Kami mohon maaf, hari ini dipanggil pak menteri untuk menyampaikan data dan informasi kejadian tersebut, kami sudah sampaikan ke pak menteri dan dirjen," kata Edward.
Akibat lima penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan penerbangan, ratusan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta meluapkan emosi. Lima penerbangan tersebut adalah JT 650 rute Cengkareng-Lombok, JT 630 rute Cengkareng -Bengkulu, JT 590 rute Cengkareng Surabaya, JT 582 rute ,Cengkareng Surabaya, dan JT 526 rute Cengkareng-Banjarmasin.