Ini yang Dipelajari Anak-anak SD di Korut, Anda Mungkin Terkejut

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 02 Agustus 2016 | 13:28 WIB
Ini yang Dipelajari Anak-anak SD di Korut, Anda Mungkin Terkejut
Kim Jong-un bersama anak-anak sekolah. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mungkin, Anda dan banyak orang lainnya tak tahu, apa yang diajarkan pada anak-anak sekolah dasar (SD) di Korea Utara (Korut). Jangan terkejut, sebab, selain mata pelajaran umum, anak-anak SD di Korut harus menempuh 171 jam mempelajari masa kecil Kim Jong-un, pemimpin mereka.

Berdasarkan laporan Evaluasi Kurikulum Institut Korea (KICE) terhadap revisi kurikulum Korut tahun 2013, setiap sekolah dasar diharuskan mengajar tiap muridnya tentang sejarah masa kecil Kim Jong-un, ayahnya Kim Jong-il, kakeknya Kim Il-sung, dan neneknya Kim Jong-suk. Tak tanggung-tanggung, dalam kurikulum berdurasi lima tahun itu, setiap anak wajib menempuh 684 jam mempelajari sejarah generasi pemimpin negeri itu.

Tiap murid harus mengeyam 171 jam tentang sejarah masing-masing  pemimpin, yakni Kim Jong-un, Kim Jong Il, dan Kim Il -sung. Sementara itu, untuk Kim Jong-suk, para murid hanya perlu menempuhnya selama 34 jam.

Dari seluruh mata pelajaran, hanya Bahasa Korea dan Matematika saja yang jam belajarnya lebih lama dari pelajaran tentang sejarah masa kecil Kim Jong-un. Ada 1.197 jam mata pelajaran Bahasa Korea, dan 821 jam Matematika.

Sejumlah media lokal pernah mengungkap bahwa doktrin pendidikan Korut bertujuan agar murid memahami konsep revolusi dan kesetiaan tiada batas terhadap partai berkuasa Korut dan pemimpinnya. Anak-anak juga diharapkan memiliki tekad untuk selalu melindungi pimpinan negara mereka.

KICE menyebut, doktrin ini ditanamkan di sepanjang program wajib belajar 12 tahun, dimulai dari dua tahun masa taman kanak-kanan, dan berakhir dengan tiga tahun di sekolah menengah atas. Kendati demikian, Korut memperbaharui sistemnya pada kurikulum 2013 tersebut dengan menambahkan beberapa mata pelajaran yang tidak melulu tentang Kim Jong-un.

Kim Jin-sook dari KICE, dalam laporannya mengatakan, kurikulum baru dibuat menyesuaikan standar global, seperti menekankan pada pengajaran Bahasa Inggris serta teknologi informasi. Di sekolah menengah, jam pelajaran Bahasa Inggris lebih sering ketimbang Bahasa Korea.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI