Ini Tantangan Orang Terkaya Ketiga di Dunia Buat Donald Trump

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 02 Agustus 2016 | 11:41 WIB
Ini Tantangan Orang Terkaya Ketiga di Dunia Buat Donald Trump
Hillary Clinton dan Warren Buffett. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Milyarder Warren Buffett, pada Senin (2/8/2016) waktu setempat, berkampanye bersama Capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton di Nebraska. Pada kesempatan itu, orang terkaya ketiga di dunia versi Forbes itu meminta rival Clinton, Donald Trump, untuk mengungkap berapa pajak yang harus dibayarkannya kepada negara. Buffett juga mempertanyakan kemampuan strategi bisnis Trump.

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa dirinya tidak bisa mengungkap surat pajaknya, sebuah kebiasaan yang lumrah dilakukan dalam kampanye, sebelum Lembaga Pendapatan Dalam Negeri yang mengatur pajak (IRS) selesai melakukan audit.

"Sekarang saya mendapat kabar darinya," kata Buffett, pemilik kerajaan bisnis Berkshire Hathaway yang bermarkas di Omaha.

"Saya juga sedang diaudit, juga, dan saya siap bertemu dengannya di manapun, kapanpun, sebelum pemilihan presiden," sambung Buffett.

"Saya akan membawa surat pajak saya, ia bisa membawa surat pajaknya... dan mempersilakan publik untuk bertanya tentang segala hal yang ada di dalamnya," tambah Buffett.

Menurut Buffett, Trump lebih takut pada para calon pemilih, ketimbang pada para pengumpul pajak.

Sebagai respon atas pernyataan Buffett, juru bicara Trump Hope Hicks, mengatakan, "Asal anda tahu, Trump sedang mengikuti audit rutin".

Trump berulang kali mengatakan, keberhasilannya sebagai pengusaha membuatnya layak memimpin negara AS. Namun Buffett, yang mendukung Clinton pada pilpres 8 November mendatang, mengatakan bahwa Trump sudah merugi ketika ia meminta rakyat Amerika untuk menanamkan modal.

Buffett pun membongkar kerugian yang pernah dialami Trump. Menurut Buffett, Trump mendaftarkan bisnis hotel dan tempat perjudiannya di Bursa Saham New York pada tahun 1995. Katanya, perusahaan Trump selalu merugi setiap tahunnya selama sepuluh tahun berikutnya.

Malahan, Buffett menyebut, monyet saja bisa lebih beruntung dari Trump di bursa tersebut.

"Jika seorang monyet melempar anak panah ke halaman bursa, si monyet rata-rata bisa mendapat untung 150 persen," ujarnya.

Buffett kini sudah berusia 85 tahun. Jebolan University of Nebraskan Lincoln dan Columbia University ini memiliki kekayaan yang ditaksir mencapai 64,7 miliar Dolar AS atau setara Rp864 triliun. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI