Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mengikuti saran staf khususnya, Sunny Tanuwidjaja, untuk tetap maju ke pilkada Jakarta melalui jalur independen. Saran tersebut dikemukakan sebelum Ahok memutuskan maju lewat partai.
"Bukan saran beliau (saya maju parpol). Kalau beliau justru maunya independen," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/8/2016).
"Dia (Sunny) punya obsesi, kan, namanya juga calon doktor pengen eksperimen. Kalau menurut saya dia lebih pengen saya independen supaya bisa membuktikan," Ahok menambahkan.
Menurut Ahok, Sunny tidak memahami apa sesungguhnya yang terjadi. Ahok maju lewat partai untuk tujuan kepentingan bersama.
"Makanya dia nggak bisa tahu saya putusin (maju parpol) untuk kepentingan negara," ujarnya.
Setelah memutuskan maju lewat partai, Ahok mengaku jarang berkomunikasi dengan Sunny. Sunny, katanya, lebih banyak bicara dengan partai pendukung Ahok: Nasdem, Hanura, dan Golkar.
"Kita sekarang nggak banyak obrol saran. Dia (Sunny) lebih banyak gabung tiga parpol," katanya.
Sunny merupakan mahasiswa doktoral di Department of Political Science, Northern Illinois University. Sunny magang di Balai Kota untuk mengkaji cara kerja Ahok selama memimpin Jakarta dan mempelajari gaya politik Ahok. Sunny juga pernah tercatat sebagai peneliti di lembaga Centre for Strategic and International Studies Jakarta.