Ahok Siap Buka 'Koreng' Lawannya di Pilkada DKI 2017

Senin, 01 Agustus 2016 | 13:36 WIB
Ahok Siap Buka 'Koreng' Lawannya di Pilkada DKI 2017
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Polri, di Jakarta, atas kasus pembelian lahan di Cengkareng, Kamis (14/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 baru akan berlangsung tahun depan. Namun, suasana panas menjelang perebutan kursi gubernur DKI 2017-2022 sudah mulai terasa.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyambut baik apabila ada kepala daerah yang mau bertarung di Pilgub DKI 2017, termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang gosipnya akan dibawa PDI Perjuangan ke Jakarta.

Menurut Ahok setiap pasangan calon yang maju pada pilkada DKI akan 'dikorek-korek' kesalahannya oleh masyarakat Jakarta, khususnya dari lawan politiknya.

"Orang ke Jakarta langsung dikorek nih koreng-korengnya semua, jadi orang nggak boleh ngeluh. Ini menarik, jadi kalau kamu dari daerah lain, datang, lawan politik kamu juga akan membongkar borok kamu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/8/2016).

Menurut Ahok hal membongkar kesalahan lawan hal yang wajar terjadi setiap ada Pilkada di Indonesia. Hal ini bertujuan agar masyarakat Jakarta tidak bimbang menentukan calonnya.

"Pasti dong, dia akan bongkar borok kamu, mengatakan kamu gini, gini. Jadi ini menarik," kata Ahok.

"Jadi nanti masyarakat akan bandingkan, karena ini zaman sosial media begitu cepat. Nanti semua orang akan saling memfoto, akan memberikan keuntungan orang Jakarta," Ahok menambahkan.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, demokrasi di Indonesia akan berjalan baik apabila rakyat tak pusing menentukan siapa calon pemimpin berikutnya. Sehingga sailing membongkar kebobrokan dirasa sangat penting.

"Jadi ini yang saya katakan, demokrasi yang kami harapkan, sehingga semua orang milih orang berdasarkan meritokrasi, bukan warna kulit," ucap Ahok.

Meritokrasi yang dimaksud Ahok adalah sistem politik yang memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi atau berkemampuan yang dapat dipakai untuk menentukan suatu jabatan tertentu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI