Suara.com - Sebanyak 16 orang tewas dalam kecelakaan balon udara yang terbakar dan jatuh di Texas pada Sabtu (31/7/2016). Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menyatakan insiden tersebut merupakan bencana terburuk di Amerika Serikat.
Sebelumnya pada Februari 2013, sebuah balon udara yang terbang di atas Luxor, Mesir, terbakar dan jatuh 1.000 kaki ke tanah. Jumlah korban tewas saat itu mencapai 19 orang.
Dilansir dari laman Independent, anggota dewan Robert Sumwalt mengatakan, NTSB akan melakukan investigasi terhadap perusahaan yang mengoperasikan balon tersebut. Penyidik akan melihat tiga hal, yakni faktor manusia (pilot), mesin, dan lingkungan di sekitar lokasi kejadian.
Kecelakaan terjadi di lahan pertanian, dekat pusat kota Texas. Sebelum jatuh, Balon tersebut sempat melintasi kawasan tiang-tiang kabel bertegangan tinggi.
Margaret Wylie, salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi kecelakaan mengaku sempat melihat bola api di udara. "Bola api itu di bawah tiang listrik," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Texas Greg Abbott menyatakan belasungkawa kepada mereka yang tewas dalam kecelakaan.
"Doa kami dengan korban dan keluarga mereka, serta masyarakat Lockhart," katanya dalam sebuah pernyataan.