Forum organisasi kepemudaan, organisasi mahasiswa se-Malang Raya bertekad untuk menjadikan Malang sebagai episentrum gerakan mahasiswa di tingkat nasional dengan menindaklanjuti secara rutin agenda-agenda diskusi intelektual dan penyikapan fenomena sosial secara bersama-sama baik di tingkatan lokal Malang Raya maupun Nasional.
Kesepakatan tersebut diambil oleh elemen organisasi pergerakan dan kepemudaan, organisasi mahasiswa yang ada di Malang Raya pada pertemuan di Hall Room, Sekretariat HMI Cabang Malang, Minggu (31/7/2016) malam.
“Alhamdulillah, acara Halal Bi Halal dan Konsolidasi Mahasiswa Malang Raya ini dihadiri oleh sejumlah Organisasi Kemahasiswaan, antara lain; Himpunan Mahasiwa Islam (HMI), Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (GMNI), Gema Pembebasan (GP), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiya (IMM).” ujar Ketua Umum HMI Cabang Malang, Harianto.
Menurutnya, silaturahmi dan konsolidasi lintas pergerakan yang kita laksanakan ini bermula dari obrolan-obrolan ringan terkait isu-isu kemahasiswaan dan kebangsaan hari ini, baik di tingkat lokal maupun nasional. Selaim itu, kita juga menyoroti secara khusus arus modernisasi yang menggiring mahasiswa-mahasiswa saat ini yang semakin hari semakin apatis untuk bergabung dan terlibat dalam organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan.
"Oleh karena itu, agenda ini bisa menjadi momentum bagi kita semua yang yang hadir dalam forum silaturrahmi dan konsolidasi Lintas Pergerakan Malang Raya untuk melakukan evaluasi bersama di tubuh organ masing-masing," katanya.
Sekertaris Umum GMNI Cabang Malang Raya, Robayatulla Kusuma Jaya mengatakan, kita sudah lama tidak duduk dalam satu forum. Dan kami sangat mengapresiasi adanya forum semacam ini. Semoga ke depannya kita konsisten melanjutkan forum ini.
"Sehingga kita dapat merumuskan dan melakukan gerakan lebih masif lagi secara bersama-sama dalam mengawal permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat kita," ucapnya.
Ketua Umum IMM Cabang Malang, Zul Fahmi, berpandangan sebagai organisasi pergerakan dan kepemudaan, kita harus meminimalisir konflik horizontal yang ada di sekitar kita, terutama pada tubuh organisasi kemahasiswaan atau kepemudaan, agar kita lebih fokus mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini.
Sementara, ketua umum Gema Pembebasan, Slamet Prasetyo Utomo bilang, untuk memantapkan gerakan kita ke depan, kita akan berkerjasama dengan instansi-instansi dan organisasi-organisasi terkait untuk mencari dan menemukan data-data terkait isu-isu yang akan kita kawal ke depan.
"Organisasi gerakan mahasiswa ke depan akan bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk mengawal isu-isu bersama," katanya.