Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Sandiaga Uno mengaku menyerahkan kepada keputusan internal partai soal kandidat yang akan mendampingi dirinya maju di Pilkada DKI periode 2017-2022.
"Saya kira domain itu ada pimpinan partai dan itu murni di luar domain saya. Saya serahkan pembicaraan tersbut kepada pimpinan partai," kata Sandiaga saat melakukan blusukan ke pemukiman warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, Minggu (31/7/2016).
Terkait soal pengusungan calon pendamping tersebut, dia mengaku internal partainya juga intens melakukan komunikasi kepada sejumlah partai politik lainnya untuk menggalang koalisi bahkan kepada PDI Perjuangan.
"PDI Pejuangan adalah partai yang mmperjuangkan hak-hak wong cilik. Dan kenapa saya ada di Kampung Pulo karena saya ingin keberpihakan pemerintah provinsi untuk warga khusunya kelas menengah ke bawah ini tentunya bisa terperhatikan, itu menurut saya jadi utama," kata Sandiaga.
Munculnya gerakan para relawan yang mendukung kader PDI Perjuangan Tri Rismaharini, belakangan ini. Sandiaga pun mengaku membuka peluang. Dia pun mengaku siap dipasangkan dengan Risma di Pilkada DKI.
"Bu Risma termasuk sosok mumpuni. Saya siap bermitra dengan siapa saja. Selama niatnya tulus ikhlas mmbangun Jakarta," kata Sandiaga
Namun demikian, Sandiaga kembali mengatakan akan menyerahkan kepada partai Gerindra soal wacana pengusungan calon pendamping dirinya.
Dia juga memberikan kesempatan kepada dua kandidat yang sebelumnya masuk radar calon partai Gerindra yakni Yusril Ihza Mahendra dan Sjafrie Sjamsuddin.
"Saya sedang mencoba menunaikan tugasnya dulu kepada warga. Tentu nanti pada waktu yang tepat saya akan sowan kepada beliau tokoh-tokoh yang kita idolakan pak Yusril dan Sjafrie turut bergabung bersama kita untuk memberikan gagasan yang lebih baik," kata dia.