Pemerintah Tunda Eksekusi 10 Terpidana Mati, Kenapa?

Minggu, 31 Juli 2016 | 15:19 WIB
Pemerintah Tunda Eksekusi 10 Terpidana Mati, Kenapa?
Ambulans membawa peti jenazah ke Pulau Nusakambangan untuk eksekusi mati, Kamis (28/7/2016). [Antara/Idhad Zakaria]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rohaniawati Karina dari Yayasan Gita Aklesia yang merupakan pendamping salah satu terpidana mati Sack Osmane mengungkapkan detik-detik sebelum proses eksekusi. Waktu itu, kata Karina, dirinya dan keluarga dilarang menemui para terpidana yang ditempatkan di sel isolasi.

"Rohaniawan diminta menunggu. Sampai jam 10 belum ada tanda-tanda. Cuaca hujan deras dan saya pun basah kuyup. Saya mendampingi Osmane," kata Karina saat konfensi pers di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta Pusat, Mingg (31/7/2016).

Karina kaget saat tahu hanya empat yang dieksekusi, sementara pelaksanaan eksekusi 10 terpidana mati lainnya dinyatakan ditunda. Terlebih, Karina tak diberitahukan mengenai hal tersebut. 

"Tapi nahasnya yang dieksekusi hanya empat rang, tiba-tiba yang lain balik kanan. Bisa dibayangkan saat mereka dibawa, Osmane yang terakhir," kata dia.

"Saya juga tidak tahu alasan kenapa hanya 4 yang dieksekusi. Sepertinya negara kita itu lebih baik menghilangkan nyawa dibandingkan kehilangan muka," Kirana menambahkan

Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah mengeksekusi mati empat terpindana mati di Lembaga Pemasyarakat Nusakambangan, Jawa Tengah, pada Jumat (29/7/2016) lalu.

Empat terpidana mati yang telah dieksekusi yakni Freddy Budiman (warga negara Indonesia), Humprey Ejike (Nigeria), Gajetan Acena Seck Osmane (Senegal), dan Michael Titus Igweh (Nigeria).

Sementara 10 terpidana mati yang eksekusinya ditunda antara lain Merri Utami (Indonesia), Zulfiqar Ali (Pakistan), Gurdip Singh (India), Onkonkwo Nonso Kingsley (Nigeria), Obina Nwajagu (Nigeria), Ozias Sibanda (Zimbabwe), Federik Luttar (Zimbabwe), Eugene Ape (Nigeria), Pujo Lestari (Indonesia), dan Agus Hadi (Indonesia).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI