Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak konsisten dalam menentukan pilihan untuk maju pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Masinton pun menuding Ahok hanya ingin mengoleksi dukungan para Partai Politik.
Pasalnya, Ahok telah mengantongi dukungan baik 1 juta KTP maupun tiga Partai Politik, yakni Partai Nasdem, Hanura dan Golkar.
"Ini KTP sudah ada tapi nggak digunakan, lalu sudah ada partainya tidak ada tapi tidak digunakan, pinginnya PDI Perjuangan. Jangan-jangan dukungan partai dikoleksi saja, nanti habis dari PDI P lalu ke partai lain, nanti hanya mengoleksi saja," ujar Masinton dalam diskusi bertajuk "KTP Untuk Teman Parpol " di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (30/7/2016).
Selain itu, dirinya mengaku heran dengan partai politik yang seharusnya bisa lebih berperan mengusung calon dari kader partai masing-masing.
"Saya juga heran, ini sudah ada partainya, harusnya partai lebih berperan bukan jadi follower, harusnya mengusung calon sendiri," ucap dia.
Lebih lanjut Masinton menuturkan, PDI P tidak mempersoalkan pemenangan pada Pilgub mendatang. Menurutnya, yang terpenting bagaimana sebuah Partai Politik menampakkan prinsip organisasi, kerangka ideologi dan perjuangan kepartaian dan kerakyatan.
Oleh karena itu, PDI P tidak ingin terburu-buru mengumumkan calon gubernur yang akan diusung. Kata Masinton, partainya masih ingin menampung keinginan rakyat.
"Kenapa kami nggak ingin terburu-buru, biarkan kami berkhidmat menyerap aspirasi masyarakat," ungkapnya.