Malaysia Pulangkan 152 WNI Bermasalah

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 30 Juli 2016 | 06:59 WIB
Malaysia Pulangkan 152 WNI Bermasalah
Warga Negara Indonesia bermasalah dipulangkan Malaysia. [Antara].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Malaysia memulangkan warga negara Indonesia (WNI) bermasalah sebanyak 152 orang melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution menerima WNI bermasalah yang dipulangkan tersebut dari staf Konsulat RI Tawau di Nunukan, Jumat (29/7/2016) malam.

Ia mengatakan, dalam sepekan ini pemulangan WNI yang menjadi pekerja asing di Negeri Sabah sudah dua kali karena pada Kamis (28/7) malam juga ada pemulangan sebanyak 153 orang yang terdiri 138 laki-laki, 13 perempuan, dua anak laki-laki dan pemulangan kedua sebanyak 152 orang.

Dari 152 WNI bermasalah yang dipulangkan kedua ini terdiri dari 113 laki-laki, 36 perempuan dan dua anak perempuan dan seorang anak laki-laki dengan pelanggaran yang dilakukan adalah kasus keimigrasian sebanyak 146 orang, kasus narkoba lima orang danm kriminal umum satu orang.

Nasution menjelaskan, kedatangan WNI bermasalah ke Kabupaten Nunukan menggunakan kapal angkutan resmi KM Malindo Ekspres tiba sekitar pukul 18.20 WITA dari Pelabuhan Tawau dengan pengawalan staf Konsulat RI Tawau.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari Konsulat RI Tawau WNI bermasalah yang dipulangkan kedua pekan ini berasal dari Pusat Tahanan Sementara (PTS) Kemanis Papar Kota Kinabalu yang telah menjalani hukumannya selama berbulan-bulan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya di negara itu.

Sebelum diserahkan ke Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Kabupaten Nunukan, WNI bermasalah tersebut terlebih dahulu didata oleh aparat kepolisian, TNI AD, kesehatan pelabuhan dan imigrasi sendiri.

WNI bermasalah ini ditampung oleh BP3TKI setempat selama beberapa hari untuk mendapatkan pembekalan wawasan kebangsaan guna memupuk kembali jiwa nasionalisme dan patriotisme. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI