Suara.com - Walaupun tidak memilih jalur independen di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tetap akan memanfaatkan satu juta pendukungnya untuk menjadi saksi di Tempat Pemungutan Suara.
Teman Ahok nantinya akan mengirim SMS berantai kepada satu juta orang yang telah menyerahkan formulir dukungan. Hal ini untuk mencari tahu siapa pendukung yang mau menjadi saksi di TPS nanti.
"Iya (jadi saksi), jadi sekarang saya minta Teman Ahok nanti di-blast. Ada berapa yang mau jadi saksi di TPS," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7/2016).
"Nah saya mau tahu, dari 1 juta ini kalau di-blast, ada berapa yang mau jadi saksi di TPS," Ahok menambahkan.
Ahok mengatakan para saksi dari pendukung yang sudah memberikan salinan KTP ke Teman Ahok, terlebih dahulu mendapatkan pelatihan sebelum diterjunkan ke sejumlah TPS. Mereka akan mendapatkan makan namun tidak untuk uang transport.
"Misalnya jadi saksi, kalau pelatihan kita siapin makan lah, tapi nggak ada transport. Berapa yang butuh dari situ kita bisa tau cukup nggak orangnya, ini di luar partai ya, partai kan pasti punya massa sendiri," kata Ahok.
Tidak hanya dijadikan saksi, warga Jakarta yang mendukung Ahok nantinya juga akan ditarikin uang sumbangan untuk keperluan Ahok kampanye. Besaran uang sumbangan Rp10-50 ribu.
Uang itu nantinya akan masuk ke satu rekening khusus dana kampanye Ahok. Hal ini diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Dana Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
"Kita juga akan tanya nih dari sejuta orang ini ada berapa yang ikhlas nyumbang Rp10 ribu juga nggak apa-apa, syukur-syukur Rp50 ribu kan. Kalau Rp50 ribu kan (dikali satu juta) Rp50 miliar," kata Ahok.