Krisis Ekonomi Venezuela Tewaskan Puluhan Satwa Kebun Binatang

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 28 Juli 2016 | 19:19 WIB
Krisis Ekonomi Venezuela Tewaskan Puluhan Satwa Kebun Binatang
Seekor singa tertidur pulas di dalam kandang di kebun binatang Caricuao, Caracas, Venezuela. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 50 satwa di sebuah kebun binatang di Caracas, Venezuela, mati kelaparan selama enam bulan terakhir. Kematian puluhan satwa itu disebabkan oleh kekurangan makanan lantaran kebun binatang dilanda krisis keuangan.

Satwa-satwa yang menjadi korban di kebun binatang Caricuao antara lain babi Vietnam, tapir, kelinci, dan burung. Saking kurangnya pasokan makanan, beberapa diantaranya bahkan tidak makan selama dua pekan, demikian disampaikan Marlene Sifontes, (52), ketua serikat pekerja taman nasional negara.

Nasib buruk yang dialami satwa-satwa kebun binatang jadi cerminan penderitaan rakyat Venezuela yang jadi korban krisis ekonomi. Tak sedikit warga yang terpaksa tak makan, banyak pula yang harus mengantri makanan jatah selama berjam-jam.

"Nasib satwa di kebun binatang Caricuao adalah metafora dari penderitaan Venezuela," kata Sifontes.

Saking terbatasnya makanan yang ada, singa dan harimau di kebun binatang tersebut diberi makan mangga dan labu oleh staf. Para staf terpaksa membuat menu makan yang tak layak karena harus menghemat daging. Gajah pun harus memakan buah-buahan, bukan jerami seperti seharusnya.

Kondisi kebun binatang di luar ibu kota justru lebih parah. Di La Laguna misalnya, sebuah taman yang terletak di negara bagian Tachira, para pengelola kebun binatang mengaku mencari donasi dari pengusaha setempat untuk membeli buah-buahan dan daging untuk makanan satwa.

"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan kebun binatang tetap beroperasi," kata akuntan kantor walikota yang mengurus pendanaan kebun binatang.

Terkait krisis yang dialami Venezuela, Presiden Nicolas Maduro menjadikan "perang ekonomi" yang dilakukan negara tetangga dan Amerika Serikat, sebagai kambing hitam krisis dalam negeri. Sementara itu, lawan-lawan politik Maduro mengatakan, ketergantungan negara pada jual beli minyak yang harganya terus menurun, serta kebijakan ekonomi yang tak berkesinambungan, menjadi akar dari krisis di Venezuela. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI