Gigih Eksekusi Mati, Cara Prasetyo Agar Tak Dicopot Jokowi?

Siswanto Suara.Com
Kamis, 28 Juli 2016 | 11:08 WIB
Gigih Eksekusi Mati, Cara Prasetyo Agar Tak Dicopot Jokowi?
Jaksa Agung M. Prasetyo [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Setara Institute Hendardi menilai kegigihan M. Prasetyo dalam rencana eksekusi mati membuahkan hasil bahwa Jaksa Agung asal Partai Nasional Demokrat ini sementara lolos dari kocok ulang kabinet.

"Prasetyo yang minim prestasi terus mengkapitalisasi eksekusi mati untuk menutupi kelemahan dirinya pada penegakan hukum antikorupsi dan penuntasan pelanggaran HAM berat. Bahkan pemerintah menutupi rapat rencana itu untuk meminimalisir perdebatan," kata Hendardi melaui pernyataan tertulis kepada Suara.com, hari ini.

Namun demikian, kata Hendardi, sebagai sebuah tindakan pelanggaran HAM, eksekusi mati selayaknya harus terbuka ruang perdebatan setidaknya pemerintah membuka ruang bagi alternatif lain selain eksekusi mati.

"Kepanikan Jaksa Agung terkena jaring reshuffle, meski akhirnya lolos adalah motif lain dari Jaksa Agung yang tidak berkinerja baik. Saya menolak dan mengutuk rencana eksekusi mati ini dan secara sungguh-sungguh mendorong pemerintah untuk menghapus hukuman mati dari seluruh produk hukum Indonesia," kata Hendardi.

Menurut Hendardi masih banyak cara lain untuk membuat orang jera melakukan tindak kejahatan.

"Bagi saya evaluasi penegakan hukum, khususnya pada sektor pemberantasan narkoba dan pengelolaan lembaga pemasyarakatan adalah prioritas utama, dibanding mengambil nyawa para terpidana mati, yang nyatanya tidak juga memberikan efek jera dan menghilangkan kesempatan untuk koreksi jika ada kekeliruan," katanya.

Hukuman mati, kata Hendardi, adalah tindakan antikemanusiaan dan melanggar konstitusi RI dan instrumen HAM. Masa depan pemajuan HAM, katanya, sangat sulit diharapkan dari sosok Jaksa Agung yang tidak memiliki pembelaan atas HAM.

"Apalagi dengan Wiranto sebagai Menkopolhukam, maka hampir dipastikan prakarsa dan janji Jokowi pada bidang HAM sulit dipenuhi," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI