Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah isu relawan Teman Ahok sakit hati gara-gara Ahok batal maju lewat jalur independen dan memilih maju lewat jalur partai ke pilkada periode 2017-2022.
"Kami sudah diskusi, sudah berbicara bahwa satu juta KTP itu adalah aset, tidak ada yang sakit hati," kata Ahok di kantor Teman Ahok, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016).
Ahok menegaskan tidak pernah sama sekali berniat mengecewakan relawan Teman Ahok yang selama ini memiliki jasa besar.
"Kami sudah diskusi, sudah berbicara bahwa satu juta KTP itu adalah aset, tidak ada yang sakit hati," kata Ahok di kantor Teman Ahok, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016).
Ahok menegaskan tidak pernah sama sekali berniat mengecewakan relawan Teman Ahok yang selama ini memiliki jasa besar.
"Kalau mereka sakit hati, saya tidak mungkin memilih partai. Mereka sudah lama bekerja, dan saya tidak mau mereka tersakiti. Masa cantik-cantik begini dibuat sakit hati," kata Ahok sambil menoleh ke arah juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas.
Setelah mendengar pernyataan Ahok, Amalia mengatakan tidak ada yang sakit hati. Dia mengatakan tujuan awal pembentukan relawan Teman Ahok yaitu untuk memastikan Ahok bisa maju lagi ke pilkada.
"Sebenarnya tidak ada yang merasa sakit hati. Karena tujuan Teman Ahok dari awal adalah agar Pak Ahok maju kembali untuk jadi gubernur DKI. Karena dulu, kan, tidak ada partai yang mau mengusung atau mendukung Pak Ahok, makanya kota dukung secara independen," katanya.
Setelah mendengar pernyataan Ahok, Amalia mengatakan tidak ada yang sakit hati. Dia mengatakan tujuan awal pembentukan relawan Teman Ahok yaitu untuk memastikan Ahok bisa maju lagi ke pilkada.
"Sebenarnya tidak ada yang merasa sakit hati. Karena tujuan Teman Ahok dari awal adalah agar Pak Ahok maju kembali untuk jadi gubernur DKI. Karena dulu, kan, tidak ada partai yang mau mengusung atau mendukung Pak Ahok, makanya kota dukung secara independen," katanya.
Amalia menambahkan Teman Ahok sudah mencapai tujuan tersebut. Saat ini, Ahok sudah didukung tiga partai politik yaitu Nasdem, Hanura, dan Golkar.
"Ya, kalau kita tidak buat seperti ini, pasti prosesnya tertutup, tapi sekarang kan prosesnya sudah terbuka," kata Amalia.
"Ya, kalau kita tidak buat seperti ini, pasti prosesnya tertutup, tapi sekarang kan prosesnya sudah terbuka," kata Amalia.