Suara.com - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon angkat suara mengenai kebijakan reshuffle Kabinet Kerja yang dilakukan Presiden Joko Widodo, hari ini.
"Reshuffle ini hak Presiden. Presiden punya banyak pertimbangan untuk bentuk kabinet. Perlu dicatat, sudah tiga tahun, sudah dua kali reshuffle," kata Fadli di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Menurut Fadli reshuffle dilakukan karena adanya ketidakcocokan Presiden terhadap kinerja menteri. Ketidakcocokan tersebut tidak akan terjadi kalau dari awal Presiden memilih menteri yang tepat.
"Dalam reshuffle ada yang cocok, ada yang nggak. Ketidak cocokan nggak akan terjadi kalau Presiden bisa choice the right man on the right place," kata Fadli.
Fadli mencontohkan beberapa menteri yang baru menjabat kemudian langsung di-reshuffle. Dia mempertanyakan, siapa yang salah?
"Ada beberapa menteri yang baru ikut di-reshuffle, sekarang di-reshuffle lagi. Yang salah siapa? Menterinya apa yang pilih?" kata Fadli.
Fadli berharap Kabinet Kerja bukan kabinet uji coba. Tetapi, kabinet yang dibentuk untuk tujuan mulia bagi negara, terutama dalam hal pembangunan ekonomi.
"Jangan sampai ke depan jadi kabinet trial and error, kabinet uji coba. Kita inginnya ini berjalan, karena kondisi ekonomi kita susah. Kita ingin kemajuan berarti," tutur Fadli.