Manajer Olivier Langsung Muntah-muntah Usai Cicipi Kopi Mirna

Rabu, 27 Juli 2016 | 17:27 WIB
Manajer Olivier Langsung Muntah-muntah Usai Cicipi Kopi Mirna
Sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manager Kafe Olivier, Devi Kristianavati, mengaku mual dan muntah usai mencicipi es kopi Vietnam sisa yang diminum Wayan Mirna Salihin. Reaksi tersebut dirasakannya sangat cepat.

"Setelah kejadiannya, setelah saya coba, saya langsung ke kamar mandi muntah-muntah. Itu berlangsung 10-15 menit saya muntah," kata Devi saat bersaksi untuk terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).

Ketika itu, Devi belum tahu kalau kopi yang kemudian menewaskan Mirna tersebut mengandung racun sianida. Devi sangat penasaran. Lalu, dia meminta barista kafe, Rangga, untuk membuat es kopi yang sama, tetapi hasilnya beda.

"Saya langsung kumur, saya pastiin lagi, saya cocokin lagi sama bahan-bahan lain, saya minta Rangga bikin lagi, ternyata nggak masalah," kata dia.

Selanjutnya, Devi meminta pelayan bar untuk memisahkan gelas kopi Mirna di dalam pantry.

"Saya minta itu di wrap dan diamankan," katanya

Pelayan kafe Olivier bernama Marwan Amir juga ikut mencicipi sisa es kopi yang diminum Mirna. Dia juga langsung mual. Dia mencicipi es kopi dengan cara mengambil lewat sedotan, lalu meneteskan ke lidah.

"Mulut saya juga sangat kebas, makanya saya kumur. Saya merasa mual, itu perut kaya ditarik langsung mual," kata dia.

Marwan mengatakan aroma kopi tersebut sangat tidak enak dan warnanya berubah seperti jamu kunyit atau kekuning-kuningan.

"Baunya juga sudah menyengat banget sih. warnanya. kuning kunyit tidak standar seperti yang kita sajikan," kata dia.

Ketika jaksa penuntut umum menanyakan lebih jauh tentang keberadaan sedotan yang dipakai untuk minum Mirna, Marwan mengaku tidak ingat. Namun, Seingatnya, saat itu sedotan tersebut dibuang ke tempat sampah pantry.

"Pastinya saya kurang ingat, di dekat situ ada bak sampah, karena sangat dekat di tempat itu," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI