Suara.com - Bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, terpilih menjadi capres partai berlambang keledai untuk bertarung di Pemilihan Presiden AS (Pilpres) bulan November mendatang. Hillary menjadi perempuan pertama dalam sejarah AS yang meraih tiket partai untuk bersaing di Pilpres.
Mantan rival Hillary, Senator AS asal Vermont, Bernie Sanders, mengatakan kepada ketua konvensi bahwa Hillary, (68), layak menjadi wakil partai, dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia, Selasa (26/7/2016) malam.
Hillary akan bersaing dengan wakil Partai Republik, Donald Trump, dalam pilpres yang berlangsung pada 8 November mendatang. Hillary akan secara resmi menerima pencalonan dirinya pada hari Kamis, 28 Juli besok.
"Jika ada gadis-gadis kecil di luar sana yang mungkin menonton (acara ini) hingga larut, dengarkan saya: Saya mungkin menjadi presiden perempuan pertama, tapi salah satu dari kalian akan menjadi (presiden perempuan) yang berikutnya," kata Hillary di acara konvensi melalui sambungan video satelit dari New York.
Hillary memang mencatat sejarah. Ia menjadi perempuan pertama yang jadi capres di Amerika Serikat yang sudah berdiri selama 240 tahun. Perempuan baru diberikan hak untuk ikut pemilihan presiden pada tahun 1920 melalui ratifikasi Amandemen ke-19 Konstitusi Amerika Serikat.
Suami Hillary, mantan Presiden AS Bill Clinton, memberikan dukungannya lewat pidato yang disampaikan dalam konvensi.
"Hillary memiliki kualifikasi unik untuk mendapat peluang dan mengurangi risiko yang kita hadapi, dan ia masih menjadi pencipta perubahan paling berani yang saya kenal," katanya.
Sementara itu, meski Benie Sanders memberikan dukungannya bagi Hillary, namun ada beberapa simpatisannya yang tak terima dengan pencalonan sang rival. Mereka menggelar protes di Philadelphia menentang para petinggi partai yang mendukung Clinton di pemungutan suara akhir Partai Demokrat.
Selasa pagi, para delegasi dari South Dakota memberikan 15 suara tambahan, memastikan sang mantan Menteri Luar Negeri meraih total 2.383 delegasi yang diperlukan untuk menang dalam konvensi. Sementara itu, Sanders hanya meraih 1.865 delegasi.
Di luar gedung tempat digelarnya konvensi, para pendukung Sanders menggelar aksi protes. Ribuan pendukung tersebut berkumpul di sekitar stasiun kereta api bawah tanah tak jauh dari gedung konvensi.
Sebagian menyalakan lilin tanda berkabung, menyanyikan lagu, dan meneriakkan "Pemilihan curang". Mereka menuding kecurangan terjadi menyusul bocornya surat elektronik yang diduga berisi upaya Komite Nasional Demokratik untuk melemahkan kampanye Bernie Sanders. (Reuters)
Clinton Menangi Konvensi Demokrat, Pendukung Sanders Tak Terima
Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 27 Juli 2016 | 14:28 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
'Tak Akan Mundur Sejengkal Pun' Iran Buka Peluang Berunding dengan Donald Trump
19 November 2024 | 02:45 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI