Suara.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik sering bersitegang dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terakhir mengenai Rancangan Peraturan Daerah tentang reklamasi Teluk Jakarta.
Kepada wartawan, Taufik akhirnya membeberkan sejak kapan hubungannya dengan Ahok tidak harmonis.
"Sejak keluar dari rel-rel keadaban. Sejak Ahok tidak beradab," kata Taufik di ruangan kerjanya, gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2016).
Taufik kecewa dengan Ahok sejak keluar dari Partai Gerindra, partai yang ikut memenangkannya di pilkada Jakarta tahun 2012.
Menurut Taufik ketika dulu Ahok dicalonkan Gerindra dan PDI Perjuangan di pilkada tahun 2012, sikapnya tidak seperti sekarang yang keras.
"Kan saya bilang orang lapor dituding maling, orang datang dibentak-bentak. Dengan arogannya dipertontonkan publik. Nggak Indonesia banget," katanya.
Taufik kecewa karena menurutnya cara Ahok berkomunikasi sangat buruk.
"Baik-baik banget dulu. Sikapnya juga baik. Bentak-bentak kok dibilang tegas?," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Ahok keluar dari Gerindra setelah terpilih menjadi wakil gubernur mendampingi Joko Widodo yang ketika itu masih menjadi gubernur Jakarta. Ahok keluar karena merasa sudah tidak sejalan lagi dengan partai yang dipimpin Prabowo Subianto.