Suara.com - Meski telah resmi ditutup, diduga kegiatan prostitusi di eks lokalisasi Dolly masih berlangsung meski secara sembunyi-sembunyi. Ini terbukti dari penggerebekan yang dilakukan tim dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya bersama Satpol PP Pemkot Surabaya, Senin (25/7/2016) kemarin.
Dalam penggerebekan itu, aparat menangkap tujuh orang, termasuk seorang perempuan yang tertangkap berada di lokasi yang diduga tempat prostitusi di salah satu indekos di kawasan Kupang Gunung Timur, Surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya, di bawah kepemimpinan Risma Triharini resmi menutup kawasan prostitusi yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara itu. Pemkot Surabaya berencana menjadikan lahan bekas kawasan prostitusi Dolly dan Jarak sebagai pusat jual beli batu akik.
"Rencananya Agustus nanti. Kami sudah mengirim beberapa warga di sana untuk belajar soal batu akik ke Pacitan dan Kalimantan," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhir Mei lalu.
Dolly atau Gang Dolly terletak di daerah Jarak, Pasar Kembang, Kota Surabaya, Jawa Timur. Dulu, tempat pelacuran ini sangat terkenal. Konon, Dolly lebih besar dari Patpong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura. (Antara)
7 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan di Eks Lokalisasi Dolly
Esti Utami Suara.Com
Selasa, 26 Juli 2016 | 13:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Return of Superman Hapus Klip Choi Min-hwan Usai Terseret Dugaan Prostitusi
31 Oktober 2024 | 12:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI