Keluarga dan Pengacara Terpidana Mati 'Padati' Kejari Cilacap

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 26 Juli 2016 | 11:14 WIB
Keluarga dan Pengacara Terpidana Mati 'Padati' Kejari Cilacap
Bus Transpas yang digunakan untuk memindahkan terpidana mati ke meninggalkan Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Minggu (24/7). (Antara/Idhad Zakaria)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga dan penasihat hukum sejumlah terpidana mati kasus narkoba serta perwakilan kedutaan besar (kedubes) dari beberapa negara, mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (26/7/2016).

Dari pantauan Antara, halaman kantor Kejari Cilacap tampak dipenuhi mobil berpelat nomor luar daerah dan beberapa mobil berpelat konsulat atau kedubes. Informasi yang dihimpun, kedatangan penasihat hukum dan perwakilan kedubes atau konsulat itu dalam rangka memenuhi undangan Kejaksaan Agung untuk menghadiri rapat di Kejari Cilacap terkait persiapan eksekusi hukuman mati.

Selain penasihat hukum dan perwakilan kedubes atau konsulat, keluarga sejumlah terpidana mati pun tampak mendatangi Kejari Cilacap. Seorang perempuan berkewarganegaraan Indonesia yang menggendong seorang anak berkulit hitam tampak mendatangi Kejari Cilacap.

Mereka sempat terlihat meninggalkan Dermaga Wijayapura setelah kedatangannya ditolak oleh petugas pos penjagaan tempat penyeberangan khusus menuju Pulau Nusakambangan itu.Perempuan tersebut berupaya menghindari wartawan saat ditanya mengenai identitas terpidana mati yang akan dikunjungi.

Selain itu, seorang perempuan berjilbab juga tampak mendatangi Kejari Cilacap dan kedatangannya sempat dihentikan oleh petugas keamananan setempat.

"Mau ketemu keluarga? Keluarga siapa Bu," tanya petugas keamanan tersebut.

Setelah memeriksa surat-surat yang dibawanya, petugas keamanan mempersilakan perempuan berjibab itu masuk ke dalam kantor Kejari Cilacap. Selanjutnya, keluarga terpidana mati tersebut dipersilakan memasuki Ruang Pos Pelayanan Hukum Gratis dan Pelayanan Informasi Publik.

Selain keluarga terpidana mati, penasihat hukum, dan perwakilan kedubes, Koordinator Rohaniwan Lapas se-Nusakambangan K.H. Hasan Makarim juga terlihat mendatangi Kejari Cilacap. Saat ditemui wartawan, Hasan mengaku kedatangannya hanya untuk pertemuan biasa saja.

"Biasa saja, ketemuan saja," katanya.

Demikian pula saat ditemui di Dermaga Wijayapura setelah meninggalkan Kejari Cilacap, Hasan juga mengaku kedatangannya ke Nusakambangan hanya untuk pertemuan biasa.

Bahkan saat ditanya mengenai kemungkinan telah adanya permintaan sebagai rohaniwan pendamping bagi terpidana mati yang beragama Islam, dia mengatakan jika hingga saat ini belum ada permintaan tersebut.

"Belum ada," katanya singkat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI