Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak terima program Kampung Deret yang dahulu sempat digembar-gemborkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini tak berjalan.
"Kampung deret bukan berenti, tapi masalah tanah, karena kebanyakan rumah kumuh itu dudukin tanah orang," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/7/2016).
Menurut Ahok tak berjalannya program kampung deret lantaran persoalan lahan. Pemprov DKI kesulitan dalam pembelian lahan milik warga.
"Dan kita nggak bisa beli, nggak bisa beli tanah yang dudukin, kecuali ketemu kesepamahaman," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengibaratkan pada dunia pendidikan. Apabila pelajar kesulitan menjawab soal yang susah, maka soal yang mudah terlebih dahulu akan dikerjakan.
"Kayak kamu sekolah dulu, kerjakan dulu soal yg mudah yang susah tinggal dulu, iya dong? Ngapain kamu ngurusin sesuatu yang susah," kata Ahok.
Diketahui, program Kampung Deret yang dulu sempat menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat masih dipimpin Gubernur Joko Widodo. Namun kini sudah tak pernah terdengar.
Setelah Jokowi naik menjadi Presiden RI dan digantikan oleh wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari tahun 2014, program tersebut berhenti.