Suara.com - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat membangun taman bermain khusus untuk menampung atau mengakomodasi anak-anak sebagai tempat untuk bermain agar tidak terpengaruh dengan gawai ataupun game yang lagi merajalela booming Pokemon Go.
"Kami membangun satu taman khusus untuk anak-anak, agar tidak teracuni oleh game Pokemon Go," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Senin.
Bima Arya mengatakan, taman tersebut diberi nama Taman Kaulinan dibuat khusus sebagai wahana permainan anak-anak yang dilengkapi dengan berbagai macam permainan tradisional.
Taman tersebut dibuat khusus memenuhi standar keselamatan dan keamanan anak-anak untuk bermain. Taman berlokasi di kawasan Lapangan Sempur tidak jauh dari pinggir Sungai Ciliwung.
"Kita lengkapi taman ini dengan permainan tradisional seperti gatrik, engklek, engrang, rumah pohon dan permainan ular tangga raksasa," katanya.
Bima menyebutkan, Taman Kaulinan menjadi pusat tempat bermain di ruang terbuka atau outdoor bagi anak-anak yang pertama dimiliki Bogor, diharapkan dapat menjadi percontohan.
"Taman kita buat khusus sebagai tempat berinteraksi warga dan juga anak-anak," katanya.
Demam game Pokemon Go menjadi perhatian Bima, secara khusus melalui akun Instagram pribadinya. Bima memposting foto sedang menangkap salah satu moster Pokemon berwarna kuning menyerupai ayam.
Melalui foto tersebut, Bima menyampaikan pesan "ada pokemon juga di rumah dinas. Mainlah dengan bijak, agar jiwa tidak rusak. Atur waktu dengan tepat, agar hidup tetap manfaat. Jaga diri setiap saat, agar kita tetap selama".
Sementara itu,Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor Yadi Cahyadi mengatakan, ide mendirikan Taman Kaulinan berawal dari keinginan Wali Kota Bogor untuk memiliki taman yang mengakomodir anak-anak usia kecil.
"Taman ini dibangun melalui dana CSR Alfamart Group, pembangunannya dimulai berbarengan dengan revitalisasi Lapangan Sempur, yang pengerjaannya dimulai tanggal 25 Juli ini," kata Yadi.
Ia mengatakan, Lapangan Kaulinan memiliki luas sekitar 550 meter persegi, terdapat tujuh permainan tradisional dengan anggaran sebesar Rp300 juta dari CSR swasta.
"Sesuai pesan Pak Wali, taman ini dibuat untuk mendorong kreativitas anak tapi dengan fokus permainan tradisional supaya anak-anak Kota Bogor mencintai identitas daerahnya," kata Yadi. (Antara)