Djarot Akan Hukum Jajarannya yang Terlibat Kasus Makam Fiktif

Minggu, 24 Juli 2016 | 11:32 WIB
Djarot Akan Hukum Jajarannya yang Terlibat Kasus Makam Fiktif
Pekerja Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta membuat lubang biopori di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/7). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bakal menjatuhkan sanksi tegas kepada petugas Dinas Pemakaman dan Pertamaman DKI Jakarta yang terbukti terlibat kasus makam fiktif di sejumlah Tempat Pemakamamn Umum di Jakarta.

Bahkan, Djarot memastikan akan membawa kasus ini  ke meja hukum jika ada dari jajarannya yang ikut bermain makam fiktif tersebut.

"Dan kita akan mengikuti siapa yang bermain, kalau ketahuan yang memesan baik dari oknum kita ya kita sanksi, kalau perlu kita proses hukum," kata Djarot saat ditemui di kawasan Epicentrum, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (24/7/2016).

Mantan Walikota Blitar itu mengatakan saat ini Pemprov DKI masih mendalami kemungkinan adanya oknum petugas TPU yang terlibat dalam praktik makam fiktif di Jakarta.

"Kita akan teliti betul kalau itu  benar  memang ada pemainan, mereka yang pesan tempat di depan untuk untuk dia jual," kata dia.

Kasus dugaan permainan makam fiktif ini pertama kali diungkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pekan lalu. Ia mengaku menemukan banyak makam fiktif yaitu ada nisannya, tapi tidak ada jenazahnya. Ahok mengatakan, ‎modus ini dijadikan untuk mencari keuntungan pribadi.
 
Ahok berharap, setelah sistem pemakaman jadi, kelak tidak akan ada lagi pungutan liar yang dilakukan petugas kepada warga.
 
"Kita temukan banyak sekali makam yang fiktif. Jadi ada Batu nisan, tapi belum tentu ada isinya," kata Ahok, saat itu.

REKOMENDASI

TERKINI