Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan pemerintah sudah sekuat tenaga membantu pebalap Indonesia, Rio Haryanto, untuk tampil di ajang Formula 1 bersama tim Manor Racing. Namun, kekurangan anggaran masih menjadi kendala.
Menpora pun menyerahkan nasib Rio kepada timnya apakah bisa membalap pada seri selanjutnya atau tidak.
"Pemerintah sudah berusaha maksimal dan meminta bantuan kepada berbagai pihak, namun hasilnya kurang memuaskan," ujarnya usai mengukuhkan kader antinarkoba di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (22/7/2016).
Seperti diketahui, Rio diwajibkan membayar 15 juta euro untuk tampil semusim penuh bersama Manor. Dana yang sudah dibayarkan baru sejumlah 7,5 juta euro atau masih kurang setengah dari total pembayaran lagi.
Berdasarkan kesepakatan kontraknya, dana awal yang telah disetorkan itu hanya untuk tampil hingga seri ke-11 di Grand Prix Hungaria, 22-24 Juli 2016.
"Sangat besar dana yang dikeluarkan untuk membayar kekurangan. Sangat disayangkan pebalap sekelas Rio Haryanto yang berjuang membela nama Indonesia di pentas dunia harus bernasib seperti ini," ucap Cak Imam, sapaan akrabnya.
Sejumlah usaha seperti meminta bantuan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan berkomunikasi dengan pihak legislatif di parlemen telah dilakukan. Tapi, hanya Pertamina yang sanggup menjadi sponsor utama.
"Saya tidak mengatakan angkat tangan untuk kasus ini, tapi harapan dan doa selalu ada. Kami sudah pasrahkan ke Manor terhadap kelangsungan balapan Rio," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
Setelah race kesebelas di Hungaria, lomba balap mobil F1 menyisakan 11 race lagi, yakni Race ke-12 dimainkan di Jerman (29-31 Juli), dilanjutkan race ke-13 di Belgia (26-28 Juli), ke-14 di Italia (2-4 September), ke-15 di Singapura (16-18 September), ke-16 di Malaysia (30 September hingga 2 Oktober).
Balapan berikutnya race ke-17 di Jepang (7-9 Oktober), ke-18 di Amerika Serikat (21-23 Oktober), race ke-19 di Meksiko (28-30 Oktober), race ke-20 di Brazil (11-13 November), dan terakhir di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (25-27 November). (Antara)