Ketua DPP
PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan rekomendasi enam nama bakal calon gubernur Jakarta kepada Megawati Sukarnoputri belum final. DPP akan kembali menggodoknya sehingga mengerucut lagi menjadi tiga nama.
"Minggu depan, kami hari Kamis akan rapat untuk mematangkan lagi. Sehingga bu ketum (ketua umum) memilih pilihannya sudah relatif setengah matang (tiga orang)," kata Hendrawan, Jumat (22/7/2016).
Hendrawan mengatakan ada 35 nama yang masuk penyaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022. Mereka masuk lewat jalur pendaftaran ke DPP PDI Perjuangan dan DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. Lima nama di antaranya mendaftar sebagai calon wakil gubernur.
Mereka melewati berbagai tahapan, di antaranya fit and proper test. Setiap tahapan, jumlahnya berkurang.
Tim penyaring menguji mereka untuk melihat keunggulan, kekuatan, dan potensi masing-masing. Ketatnya penyaringan dilakukan untuk menyiapkan mereka ke kancah pertarungan 2017.
"Jadi mereka adalah nama-nama yang kalau bersaing dengan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) siap menang. Nggak usah disebutkan, kalau bocor repot," kata anggota Komisi XI DPR.
Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat hanya menyebut beberapa nama yang dipastikan tak masuk daftar.
"Ibu Risma (Wali Kota Tri Rismaharini) kan nggak ikutan, dan juga Pak Ahok (Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) kan, nggak ikut tes," kata Djarot usai diperiksa sebagai saksi kasus pembelian tanah Cengkareng, Jakarta Barat, di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Menurut Djarot, partainya tidak menutup kemungkinan tetap mengusung calon yang tidak mengikuti tahapan fit and proper test. Dia merujuk pada kasus Joko Widodo di pilkada Jakarta tahun 2012.
"Kita tahu, tahun 2012 Jokowi itu tak daftar, tapi penugasan dan diundang. Jadi bisa saja, artinya pintu bisa lewat dewan pimpinan cabang, dewan pimpinan daerah dan juga dewan pimpinan pusat partai," ujar Djarot.
"Loh ya bisa saja, kemungkinan dipilih dan nggak dipilih bisa saja. Coba kamu daftar kemungkinan diterima nggak diterima bisa nggak? Bisa saja. Sehingga semua kemungkinan bisa saja," Djarot menambahkan.
Djarot tidak mau berspekulasi. Dia meminta publik untuk menunggu finalisasi proses pencarian calon gubernur dan wakil gubernur dari PDI Perjuangan.